Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kopi Tahlil: Kopi Nikmat Sejuta Umat

12 Januari 2016   20:56 Diperbarui: 13 Januari 2016   17:38 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kopi Nikmat Sejuta Umat | sumber: www.ulilahsan.wordpress.com"][/caption]Siapa yang tak kenal dengan Pekalongan, kota yang memilki sebutan Kota Batik ini memang memiliki banyak daya tarik. Sesuai dengan namanya maka sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh orang orang pekalongan adalah membatik. Tak hanya terkenal dengan batiknya, Pekalongan juga terkenal dengan kulinernya yang beragam.

Bicara soal kuliner Pekalongan, Tauto dan Sego Megono adalah kuliner yang menjadi icon kota ini. Seiring perkembangan zaman, banyak makanan baru yang tercipta. Penggagasnya kebanyakan anak muda. Maklum saja, pemuda memang selalu haus akan inovasi. Pemuda pemuda yang memiliki kreativitas tinggi maka akan memandang segala kebiasaan atau tingkah laku menjadi sebuah peluang.

Jika anda jalan jalan ke kota Pekalongan, jangan terkejut jika kota ini sudah sangat ramai dan memiliki perkembangan pesat. Pekalongan merupakan salah satu kota kreatif yang di tetapkan oleh UNESCO, maka tidak heran jika kemudian kreativitas warganya meningkat. Perkembangan pesat yang terjadi di kota ini memang tak lepas dari usaha keras sang walikota.

Bicara tentang Pekalongan, maka tidak hanya bicara tentang Batik. Ada sebuah kebiasaan lama orang orang pekalongan yang kemudian melahirkan sebuah ciri khas baru di kota ini. Tahlilan, Begitulah biasanya kegiatan itu disebut. Tahlilan adalah sebuah pengajian yang dilakukan saat ada keluarga yang meninggal. Karena kebiasaan ini sudah dilakukan sejak lama, maka di setiap Rukun Warga bisa dikatakan memiliki jamaah tersendiri. Biasanya jika tidak ada orang yang meninggal maka para jamaah ini akan rutin melakukan Tahlilan setiap malam jumat. dari sinilah minuman Kopi Tahlil berasal.

Apa itu Kopi Tahlil?

Kopi Tahlil. Minuman yang muncul secara tidak sengaja dari kebiasaan orang orang ini.  Saya sendiri tidak tahu awal mula dari Kopi Tahlil ini, namun banyak yang mengatakan karena kopi ini di sediakan sebagai minuman saat ada Tahlilan, maka kopi ini disebut kopi Tahlil.

Kopi Tahlil sendiri memiliki cita rasa yang sangat khas. Ciri Khas dari kopi ini terletak pada campuran bahannya. Kopi Tahlil bukanlah 100% kopi asli, namun di dalam pembuatannya telah di tambah dengan 10 macam jenis rempah. Wah… tidak terbayang bagaimana rasanya. Memang bisa di perkirakan bahwa kita tidak akan tahan jika hanya meminum kopi ini tanpa menggunakan gula. Rasa asli dari kopi ini memang bisa dibilang sudah jauh berkembang dari rasa kopi asli, pasalnya rasanya tidak hanya pahit kopi namun Pedas pahit. Tidak dapat di gambarkan dengan kata kata, sebab campuran rempahnya yang membuat rasa kopi ini khas.

Penyajian kopi ini biasanya di tambah dengan gula dan susu. Walaupun telah ditambahkan dengan gula dan susu, namun rasa pedas pahitnya masih tetap kental terasa. Kopi ini sendiri memiliki rasa yang lebih enak dari kopi gingseng, sebab kopi tahlil memiliki rempah yang sangat komplit.

Bicara tentang kopi Tahlil, kopi ini sudah sangat terkenal di Pekalongan. Kaum muda adalah peminat yang paling tinggi, pasalnya anak muda adalah kaum yang suka melakukan tongkrongan. Tak heran jika kemudian kopi Tahlil menjadi ladang usaha baru yang ada di Pekalongan. Jika dikatakan baru mungkin tidak, karena kopi ini sudah hampir 10 tahun berada di tengah tengah masyarakat Pekalongan. Namun dibandingkan dengan kuliner lain yang khas di kota ini maka kopi Tahlil adalah yang termasuk baru.

[caption caption="Kopi Tahlil PPIP | sumber: www.nyunyu.com"]

[/caption]

Kita tidak akan kesulitan untuk menemukan warung kopi ini. Warung kopi Tahlil biasanya hanya lapak kecil yang di jajakan di trotoar jalan raya. Di jalan jalan protocol kota pekalongan ada banyak sekali penjual kopi Tahlil ini. Namun ada satu warung kopi yang menjadi tujuan favorit para muda mudi disini, ya… kopi Tahlil PPIP namanya. Karena letaknya yang tepat di depan gedung PPIP maka masyarakat menyebutnya demikian. Warung kopi ini tidak pernah sepi. Biasanya warung kopi buka selepas maghrib dan akan tutup tergantung dari pemiliknya. Namun warung kopi PPIP biasanya tutup paling awal, hal ini dikarenakan saking larisnya hingga kopi yang dijual habis dengan cepat. Jika kita datang jam 10 malam ke tempat ini, maka anda akan sangat beruntung jika masih mendapatkan kopi Tahlil yang super lezat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun