Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspada DBD: Musim Hujan Datang, Jentik-jentik Berkembang, Nyamuk Menyerang

8 Januari 2016   06:32 Diperbarui: 8 Januari 2016   07:45 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="nyamuk Aedes Aegepty"][/sumber: www.demamberdarah.net]Saat musim hujan seperti ini adalah masa masa nyamuk demam berdarah berkembang biak, pasalnya nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di air yang kotor. Tempat tempat yang menampung air hujan menjadi tempat favorit nyamuk ini. Bisa juga bak penampungan air di rumah kita dijadikan tempat berkembang biak nyamuk ini karena kebersihannya.

Nyamuk demam berdarah adalah nyamuk Aedes Aegepty, nyamuk ini banyak menyerang di pagi hari. Secara sekilas memang tak ada bedanya dengan nyamuk biasa, namun belang hitam di tubuhnya menjadi ciri yang mencolok. Nyamuk ini menyerang hanya di pagi hari, apabila ada yang menyerang di malam hari maka itu tidak berbahaya.

Kebetulan saya saat ini berdomisili di Pontianak, disini tempat penampungan air sangatlah banyak. Pasalnya selain sumber dari PDAM Tirta Khatulistiwa disini juga masih menggunakan sistem tadah hujan. Hal ini mengakibatkan banyaknya penampungan air yang menjadi sarang nyamuk. Memang pada saat masih menjadi jentik jentik bentuknya sama dengan nyamuk biasa, namun saat sudah berubah menjadi nyamuk bisa sangat mematikan.

Beberapa teman kos saya menjadi korban dari nyamuk Aedes Aegepty hingga mereka harus di rawat di Rumah Sakit. Ada beberapa gejala dari penyakit ini.

Suhu Badan Panas Tinggi

Waspadai jika anak, teman atau keluarga kita tiba-tiba badannya panas dan tak kunjung turun walaupun sudah diberi Parasetamol. Memang terlihat hanya seperti demam biasa, tapi jika dalam waktu tiga hari tidak kunjung turun, maka ada baiknya kita periksakan ke dokter.

Mengalami mimisan

Penderita demam berdarah bisa mengalami mimisan walaupun tidak pernah terkena mimisan sebelumnya. Jika suhu badan panas lalu keluar mimisan maka kita harus segera membawanya kedokter.

Keluar bintik bintik merah

Biasanya penderita gejala demam berdarah mengalami bintik bintik merah di tubuhnya, namun kemarin teman saya tidak mengalami bintik merah karena pada saat panas tinggi langsung di bawa ke dokter.

Cek Trombosit saat ke Dokter

Apabila keluarga atau teman kita mengalami gejala di atas maka segera periksakan ke dokter, jangan lupa untuk minta di periksa trombositnya karena kita akan tahu apakah kita terkena penyakit demam berdarah atau tidak. Setelah hasil pemeriksaan maka ada baiknya kita mengikuti saran dokter.

Oleh karenanya sebelum kita terserang penyakit ini atau sebelum kita sampai pada fase kritis atau parah ada baiknya kita melakukan pencegahan. Ada beberapa cara pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty.

Lakukan 3M (Menutup, Menguras, Mengubur)

Mulai dari sekarang kita harus peduli pada lingkungan, lingkungan yang kotor dan kumuh bisa menjadi sumber penyakit. Apabila kita akan meninggalkan rumah untuk beberapa hari maka ada baiknya kita menutup tempat penampungan air yang ada di rumah.

Apabila kita sudah terbiasa menutup tempat penampungan air di rumah setidaknya kita sudah melakukan pencegahan awal, setelah kita tutup maka jangan lupa untuk membersihkannya. Periksa tempat penampungan air, apabila sekiranya ada jentik nyamuk maka segeralah untuk mengurasnya. Jika kita membiarkannya maka nyamuk ini akan berkembang biak disana.

Untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty bisa juga di tempat genangan air hujan, oleh karena itu kita harus membersihkan kaleng kaleng bekas yang ada di sekitar rumah dengan cara menguburnya. Jika kita tidak pernah peduli dengan lingkungan sekitar rumah maka akan ada banyak kemungkinan penyakit bersarang.

Lakukan Pengasapan

Pengasapan atau Fogging bisa kita ajukan kepada ketua RT atau pengurus desa yang bersangkutan. Namun biasanya pengasapan ini akan dilakukan jika sudah ada korban, bukan untuk pencegahan namun terkadang memang terlambat dilakukan. Jika sudah dilakukan pengasapan bukan berarti kita bisa bebas dari penyakit ini, oleh karenanya kita tetap harus selalu waspada.

Lakukan Abatisasi

Abatisasi atau pemberian bubuk Abate adalah langkah pencegahan selanjutnya. Karena saya anak kos maka bubuk ini bisa saya minta ke bapak kos, tapi untuk yang di jual di pasaran saya kurang tau. Biasanya bubuk ini ditaburkan di tempat penampungan air yang ada di rumah kita, tujuannya untuk membunuh jentik jentik nyamuk maupun telur telurnya.

Sebagai manusia memang kita di wajibkan untuk selalu berusaha. Ada pepatah mengatakan “lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Sikap waspada harus selalu kita tanamkan agar kita bisa mencegah beberapa penyakit yang dapat menyerang. Mencegah juga tidak terlalu sulit namun mungkin hanya butuh sedikit pengorbanan agar kita bisa konsisten melakukannya. Mari kita terus lakukan perilaku hidup sehat dan cinta lingkungan agar lingkungan tempat tinggal kita sehat dan bebas dari penyakit.

Salam Hijau…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun