Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Akan Pergi Menuju Jupiter

4 November 2022   09:39 Diperbarui: 4 November 2022   09:55 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planet Jupiter (sumber: suara.com)

Kami disambut dengan beberapa officer di ujung walkway, seluruhnya memakai baju full hazmat. Kupikir kita akan dipakaikan baju yang sama, ternyata tidak perlu. Kapal ini sudah menggunakan teknologi paling mutakhir, tekanan dan oksigennya sudah disesuaikan, sehingga tidak perlu menggunakan hazmat.

Aku dan ayah saling berpandangan. Terakhir kami berpergian menuju bulan, kami tersiksa selama tiga hari, tidak bebas karena menggunakan hazmat, apalagi pesawat ulang -- aliknya sempit dan tidak bebas jalan -- jalan. Sekarang sepertinya berbeda, aku sempat mengintip ke dalam cruise ship dan di dalamnya ada hall dan anjungan, nyaman untuk bergerak dan berjalan bebas. Bahkan ada sofa untuk bersantai.

Pikiranku cukup kalut. Inilah saatnya. Kami akan berkendara menuju atmosfir Jupiter. Orang -- orang sipil pertama yang akan melihat Jupiter secara langsung. Aku tidak mendengarkan briefing dari officer dan ayahku tahu, ia menegurku dan aku tidak peduli. Lagipula apa yang akan terjadi pada kami? Aku merasa aman dengan teknologi mutakhir dan orang -- orang yang berpengetahuan tinggi ini.

Kami tiba di dalam cruise ship dan aku menghirup napas dalam -- dalam. Wanginya seperti furnitur baru yang baru dibuka bungkusnya. Tidak membuang waktu lama, kapten kapal memerintahkan bahwa persiapan kapal sudah siap dan kita akan berangkat. Jantungku berdebar kencang. Aku memejamkan mata. Ketika aku membuka mata, seseorang berada di depan wajahku. Harry Trump, sang presiden World Council.

"Apakah kamu siap, nak? Sepertinya kamu sangat antusias sekali."

Aku mengangguk dengan sangat antusias. Ia membelai kepalaku dan pergi. Lalu terdengar suara seperti deru ombak yang sangat besar. Itulah tandanya. Kami akan pergi menuju Jupiter. Semoga kami beruntung.

Mataku terpejam tiba -- tiba.

Cerita lain dapat dilihat di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun