Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Akan Pergi Menuju Jupiter

4 November 2022   09:39 Diperbarui: 4 November 2022   09:55 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planet Jupiter (sumber: suara.com)

"Halo, aku Alicia."

Aku membalas, "Aku James. Kau warga sipil juga?"

Ia mengangguk. "Dari mana kau berasal?"

"Aku berasal di distrik 1053 dari Sundaland. Kamu?"

"Ah, tempat kita dekat. Aku dari Zealandia. Senang bisa bertemu."

Aku membalas dengan senyum tipis. Kalau dilihat -- lihat, senyumnya manis juga. Apalagi ia sepertinya seumuran denganku. Tapi aku tidak mau kehilangan fokus. Sebentar lagi kami akan melihat Jupiter, dan itu akan menjadi pengalaman terbaik seumur hidupku!

Kami pun tiba di International Space Station. Orang sekarang sudah tidak lagi melayang -- layang di tempat ini sejak adanya gravitasi berputar buatan. Ayah menjelaskan, dengan putaran yang sangat cepat, maka gravitasi akan tercipta dengan sendirinya, dan itulah yang terjadi di tempat ini.

Aku selalu suka dengan ISS. Orang -- orang udik yang belum pernah naik kapsul selalu membayangkan tempat administrasi seperti kantor pemerintah dan sebagainya, tapi kenyataannya tidak seperti itu. ISS seperti hotel dan apartemen, kamar -- kamar bertumpuk dan orang lalu lalang di jalan keramik. Yang paling kusuka adalah Magic Fountain. Itu adalah patung dari Caesar Augustus, sang kaisar Romawi pertama, dikelilingi oleh air terjun -- air terjun hologram. Patung itu adalah sebagai simbol umat manusia yang akan menguasai galaksi Bima Sakti, sama seperti Roma yang menguasai Eropa dulu kala.

Kami kemudian diarahkan menuju sebuah hangar yang sangat besar. Sebenarnya hangar itu melayang di ruang angkasa, dan jalan menuju tempat itu hanya disambungkan oleh walkway yang sangat sempit, hanya selebar bahu tiga orang. Tertaut di hangar itu adalah sebuah cruise ship, sebuah pesawat ulang -- alik bermodel kapal pesiar. Kapal itu tidak besar, dan akan lebih kecil lagi setelah roket pendorong nanti melepaskan diri dari awak utama.

Karena di rombongan kami ada seorang presiden World Council, orang -- orang ramai berkumpul dan memerhatikan. Tambah ramai lagi ketika orang mulai berdesakan sehingga para sekuriti mulai pasang badan. Namun akhirnya kami semua tiba di depan walkway. Sampai sini orang -- orang yang tidak akan naik ke cruise ship tidak boleh masuk sehingga rombongan kami lebih kecil lagi. Aku menghitung tidak sampai dua puluh orang. Termasuk aku dan ayah.

Di walkway, seakan kami dibersihkan dari seluruh dosa. Ada macam -- macam sensor yang menyala, kadang -- kadang lampu warna -- warni, kadang -- kadang lembar hologram, dan yang terakhir ada steam yang disemprotkan. Aku merasa itu adalah cara untuk mensterilkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun