THE SPIRITED
"Filipus, Tomeus, jangan lupakan roti kalian!"
Filipus mendesah, "Ah, ibu, apakah ibu tidak melihat jika kami sedang terburu -- buru? Nabi bernama Yesus itu sudah tiba di kota Galilea dan semua orang memburunya!"
Ibu muncul dari balik tembok. "Iya, aku mengerti, tapi bagaimana dengan makan siang kalian? Sekarang sudah hampir tengah hari dan tempat yang akan kalian datangi adalah tempat terpencil."
"Tempat terpencil bagaimana, jika semua orang berbondong -- bondong mengikutinya? Sudah, ah, bu, nanti kami kehilangan kesempatan ini."
Filipus pun berlari keluar pekarangan rumah. Ibu berbalik menatap Tomeus yang baru saja keluar dari kamarnya. Nampaknya ia baru saja bangun tidur.
"Jaga baik -- baik adikmu itu, Tomeus, nanti ia hilang diterkam macan di jalan."
Tomeus menggerutu sambil menerima kantong makanan yang diberikan ibunya. Sekilas ia mengecek apa yang berada di dalam kantong itu. Beberapa roti, dan bungkus ikan. Ia menguap. Matahari sudah hampir berada di tengah langit, dan ia lupa bahwa ia berjanji kepada adiknya bahwa hari itu mereka akan pergi dan melihat fenomena bernama Yesus itu.
Huh. Tomeus masih menggerutu keluar pekarangan sambil melangkah cepat mengejar adiknya yang sudah hilang dari pandangan. Untung saja ia tahu di mana orang bernama Yesus itu akan tiba. Dengar kabar, ia baru saja turun dari bukit Galilea dan akan menuju tepi danau. Orang -- orang yang lalu lalang di kampung ini juga membuktikan pemikirannya. Mereka juga sedang bersiap untuk pergi ke pinggir danau.