Hal ini telah dicoba oleh pasangan RK - Uu pada pilgub Jabar yang menyebabkan kemenangan bagi keduanya. Walau Uu bukanlah ulama atau kiai, ia berasal dari sosok pesantren, sehingga penampilannya yang mengenakan kopiah dan baju koko putih, serban hitam, dimaksudkan untuk menarik suara para warga Jabar.
Tren seperti ini (wakil kyai atau ulama) menyadarkan beberapa voter bahwa di NKRI sedang terjadi perubahan kecenderungan politik. Banyak yang tidak suka dengan trend ini, karena akan berakibat buruk bagi sistem perpolitikan Indonesia, yang akan menjadi cenderung konservatif.
Saya tidak akan membahas sisi pro kontra pilihan golput, ah bahkan saya tidak membahas dari sisi paslon no 2 (baca: karena sudah terlampau banyak alasan ilogikal untuk memilih pasangan ini), namun setelah melihat ketiga alasan di atas, dapatkah Anda menyalahkan mereka yang memilih untuk golput?
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H