Kita semua memiliki peran kita masing-masing, tetapi peran tersebut seharusnya tidak membatasi perempuan untuk berkembang dan melampaui perannya. Peran seharusnya dianggap sebagai panduan bukan batasan. Batasan yang dihasilkan oleh peran adalah kontruksi masyarakat yang keliru. R.A Kartini sadar bahwa perempuan memiliki segala potensi di dalam dirinya sendiri untuk menjadi sesuatu yang lebih dan tidak hanya sekedar memasak dan mengurus anak dirumah.
Emansipasi perempuan harus dijadikan momentum oleh kaum hawa untuk menghasilkan generasi yang kreatif dan inovatif sehingga perjuangan R. A Kartini tidak sia-sia. Bukan hanya kaum hawa saja yang harus mendukung emansipasi perempuan. Kaum adam juga karena sesungguhnya laki-laki tidak lebih baik dari perempuan.
Kita semua sama, hanya saja memiliki peran yang berbeda. Tetapi lagi-lagi, peran tersebut hanya dijadikan panduan dan bukan batasan. Jika laki-laki dipercaya dapat menjadi lebih baik daripada perempuan, saya yakin kalau perempuan juga dapat menjadi lebih baik dari laki-laki. Hal tersebut tidak bergantung kepada konstruksi masyarakat, melainkan kembali lagi kepada kemauan kita masing-masing karena seperti yang dikatakan oleh R. A Kartini bahwa "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri".
Emansipasi perempuan sudah diperjuangkan oleh R. A Kartini, sekarang bergantung terhadap kita, generasi muda bangsa untuk melanjutkan perjuangan tersebut. Menjadikan emansipasi wanita sebagai sarana untuk mengembangkan pribadi yang kreatif dan inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H