MENELAAH LEBIH DALAM NOVEL EKA KURNIAWAN LEWAT KATA DAN RASA
Identitas Buku :
Judul Buku : Cinta Tak Ada Matinya
Jenis Buku : Kumpulan Cerpen
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Penyelia Naskah : Mirna Yulistiani
Ilustrasi Sampul : Eko Nugroho
Setting : Fitri Yuniar
Tahun Terbit : 21 Mei 2018
Cetakan : Cetakan Pertama Mei 2018
Tebal : 164 Halaman
Harga : Rp. 70.000
ISBN : 978-602-03-8635-5
Pendahuluan :
Eka Kurniawan merupakan seorang penulisa hebat yang berasal dari Indonesia, tepatnya beliau lahir di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Eka Kurniawan lahir pada tanggal 28 November tahun 1975, Eka Kurniawan merupakan seorang  lulusan dari alamater Universitas Gajah Mada, selama menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada beliau merupakan mahasiswa dari Fakultas Filsafat. Eka Kurniawan mulai dikenal oleh banyak masyarakat lokal maupun interlokal karena karya-karyanya yakni salah-satunya yang paling berdampak yakni karnyanya yang berjudul "Cantik Itu Luka" dengan karya tersebut Eka Kurniawan berhasil meraih beberapa prestasi dan penghargaan bergensi seperti berhasil meraih penghargaan World Reader's Award yang dimana penghargaan ini diselengarakan pada tahun 2016 di Hongkong.
Selain pengargaan yang didapat oleh Eka Kurniawa di Hongkong tahun 2016 tersebut, masih banyak capaian-capain prestasi yang ditorehkan oleh Eka Kurniawa, yakni dengan berhasilnya novel " Cantik Itu Luka " membawa novel karyanya yang lain berhasil diterbitkan di tiga negara Eropa yaitu Jerman, Polandia, dan Norwegia. Tidak hanya berhenti sampai disitu saja, prestasi lainya yang ditorehkan oleh Eka Kurniawan masih sangat banyak yakni seperti pada tahun 2006 Eka Kurniawan dinobatkan sebagai salah satu dari 100 pemikir paling berpengaruh di dunia oleh Jurnal Foreign Policy dan karyanya dengan judul Lekaki Harimau menjadi salah-satu buku yang pertama di Indonesia yang berhasil menjadi nominasi pada penghargaan sastra " The Man Booker Internasional Prize".Â
Selain menjadi penulisa yang handal Eka Kurniawan juga merupan seorang ayah dari seorang gadis yang bernama Kinanti Kurniawan, dan juga merupakan seorang suami dari perempuan yang bernama Ratih Kumala. Banyak sekali karya-karya hebat dan membuat kagum lainya yang diciptakan oleh Eka Kuniawan, seperti novel yang berjudul " Corat-coret di Toilet", lalu novel yang berjudul "Kumpulan Budak Setan" dan masih banyak lagi. Kesan yang pertama saat membaca kumpulan cerpen Eka Kurniawan yang berjudul "Cinta Tak Ada Matinya" yakni sangat takjub dengan pemilihan diksi pada kalimat-kalimatnya serta yang tak kalah membuat sangat kaget dan tercengang adalah pemilihan judul yang unik serta alur dan akhir cerita pada setiap kumpulan cerpenya yang sangat-sangat sulit untuk ditebak.
Sinopsis Buku :
Kematian perempuan yang dicintainya itu sama sekali tak menghentikan cintanya, sebaliknya cinta kepada perempuan itu semakin menjadi-jadi dan membabi buta. Setelah menjadi bangkai, tiba-tiba perempuan itu menjadi setengah dewa, dan ia semakin memujanya, memuja perempuan itu hingga hilang akal dan keadaran diri. la menghabiskan tiga malam hidupnya dengan penuh insomnia, di mana setelah bertahun-tahun ia menangis dengan begitu menyedihkan dan berdoa dengan serampangan agar Tuhan mengembalikan perempuan itu ke dunia serta kedalam peukanya yag bahkan tak pernah ia rasakan, dengan cara apa pun. la tahu itu tak mungkin dan begitu mutahil, kecuali akan menjadi teror bagi orang yang hidup, tapi ia bersikeras perempuan itu bisa hidup kembali didorong oleh cintanya yang meluap-luap.ia selalu memimpikannya dalam tidur-tidur yang sejenak, dan membayangkannya di waktu-waktu terjaga yang menyiksa. Kadang-kadang ia berharap perempuan itu muncul di sudut kamarnya, tak peduli yang muncul adalah hantu.
Keunggulan Buku
Pada novel kumpulan cerita pendek karya Eka Kurniawan memilii beberapa tema dengan judul yang sangat unik, hal tersebut disebabkan karena pada kumpulan cerita pendek pada novel Cinta Tak Ada Matinya terdapat pemilihan diksi yang sangat unik, karena diksi yang unik tersebut membuat ketertarikan untuk membacanya semakin besar. Pada novel tersebut juga memiliki alur yang sangat bagus serta sulit sekali ditebak yang dimana karena sulit ditebak tersebut mebuat pembaca tidak bosan dan serta terus melanjutkan pembacaabnya dan tidak akan berhenti ditengah-tengah karena merasa bosan dengan alur yang sama seperti pada novel-novel lainya. Selain dari segi bahasa dan alur pada segi kelengkapan isi pada novel ini kelengkapan isinya sangat logis dan urut dan tidak loncat-loncat antara judul yang satu dengan judul yang lainya.
Kekurangan Buku
Kekurangan pada novel ini mungkin sangat sedikit, hal tersebut hanya terdapat pada cover novel tersebut yang kurang menarik serta tidak merepresentasikan keseluruan isi dari novel tersebut, serta kekurangan pada buku ini mungkin terdapat pemilihan kata-kata yang terlalu vulgar dan tidak cocok dibaca oleh anak dibawah 17 tahun.
Saran Buku :
Saran yang mungkin sesuai untuk novel tersebut yakni pada bagaian konsumen yang akan membaca novel ini, yang dimana pada novel ini banyak sekali menggunakan istilah serta diksi maupun kata yang memiliki konteks dewasa, oleh karena itu sebaiknya buku ini hanya dikonsumsi atau dibaca oleh para remaja diatas 17 tahun dan sebaiknya tidak dibaca oleh anak remaja yang umurnya dibawah 17 tahun.
Kesimpulan :
Kesimpulan sebagai bagian akhir dari reseni ini yakni pada karya Eka Kurniawan yang berjudul Cinta Tak Ada Matinya yakni sebagai sebuah karya sastra berupa novel, novel yang dikeluarkan oleh Eka Kurniawan ini sangat memilki makna yang dalam, makana yang dalam tersebut menjelaskan tentang adanya kesetaraan gender dan juga menjelakan bahwa arti nyata dari sebuah kesetiaan adalah mengikhlaskan seseorang yang begitu kita cintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H