Mohon tunggu...
Theofilus Kumaat
Theofilus Kumaat Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Milanisti Garis Waras yang mencintai sepakbola dan musik jadul.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Stefano Pioli, Pelatih Medioker yang Mengukir Sejarah di AC Milan

6 April 2022   16:03 Diperbarui: 6 April 2022   16:34 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prestasi terbaiknya adalah mengantarkan Lazio tampil di Final Coppa Italia 2014/2015 dan membawa Lazio menjadi Runner-up Supercoppa Italia. Berkaca dari hal tersebut, maka penunjukkannya sebagai Allenatore baru AC Milan tidak disambut dengan euforia. 

Ditambah lagi dengan fakta bahwa Pioli adalah seorang Interisti, maka penunjukkannya sebagai pelatih baru AC Milan justru membuat banyak Milanisti pesimis. Malah pada saat pengumumannya sebagai pelatih baru, tagar #PioliOut langsung menjadi trending topic. Bahkan banyak yang memprediksi bahwa Stefano Pioli hanya pengganti sementara sampai manajemen menemukan pelatih baru yang cocok dengan proyek jangka panjang AC Milan.

Di tengah semua keraguan yang ada, Stefano Pioli tetap berusaha melakukan tugasnya dengan optimal. Walaupun sempat mengalami kekalahan 5-0 dari Atalanta pada akhir 2019, perlahan tapi pasti, dia berhasil memperbaiki performa AC Milan. Selain itu, dia juga bisa memaksimalkan kemampuan setiap pemain yang dimiliki. 

Di musim 2019/2020, khususnya setelah jeda pandemi, AC Milan di bawah asuhan Pioli berhasil membuat rekor tak terkalahkan dalam 12 pertandingan berturut-turut (9 Menang, 3 kali imbang). 

Hasil ini membuat AC Milan berhasil dibawa Pioli finish di posisi 6 Serie A dan lolos ke Europa League. Yang membuat Milanisti semakin sumringah adalah berdasarkan data, dari 32 pertandingan yang dilalui sepanjang tahun 2020 tercatat hanya 2 kali AC Milan mengalami kekalahan (melawan Inter Milan di pekan 23 musim 2019/2020, dan melawan Genoa di pekan 26 musim 2019/2020). 

Sementara 30 laga lainnya berakhir dengan kemenangan atau paling buruk hasil imbang. Bahkan di musim 2020/2021, AC Milan sempat menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di lima liga top eropa. 

Hasil ini tentu membuat skuad asuhan Stefano Pioli memuncaki klasemen Serie A (setelah terakhir kali terjadi di musim 2011) sampai paruh musim. Walaupun akhirnya harus puas mengakhiri musim di posisi kedua, namun ini sudah cukup untuk mengantarkan AC Milan kembali berkompetisi di Liga Champions setelah absen selama 7 musim.

Mengandalkan skema 4-2-3-1, Stefano Pioli berhasil membangun asa AC Milan untuk kembali meraih gelar. Dengan kombinasi pemain muda dan berpengalaman, ia berhasil membawa AC Milan kembali memuncaki klasemen sementara Serie A musim 2021/2022 serta masih melangkah jauh di ajang Coppa Italia. 

Tentu hasil ini patut diapresiasi semua Milanisti karena setelah beberapa musim, AC Milan akhirnya bisa kembali bersaing memperebutkan gelar Serie A. Selain itu, Stefano Pioli bisa dikatakan berhasil memenuhi tuntutan manajemen untuk dapat memaksimalkan potensi setiap pemain yang ada sambil menggunakan anggaran belanja dengan efisien tapi tetap dapat bersaing di zona Liga Champions. 

Di era dimana banyak pelatih yang menuntut manajemen harus menggelontorkan banyak uaang demi pemain incaran, Stefano Pioli justru bertindak sebaliknya. Walau tidak semua permintaannya dapat dipenuhi manajemen, ia tidak mempersoalkan hal tersebut. Yang paling utama baginya adalah semua pemain dapat berjuang bersama untuk kepentingan tim. Kebersamaan inilah yang membuat skuadnya solid.

Walaupun demikian, untuk membangun skuad juara, Stefano Pioli masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Salah satu masalah yang harus diselesaikannya adalah tentang bagaimana bisa konsisten meraih kemenangan di setiap pertandingan apalagi ketika melawan tim dengan pertahanan yang rapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun