Mohon tunggu...
joko arizal
joko arizal Mohon Tunggu... -

Student of Philosophy and Religion at Paramadina University.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Toleransi Sebagai Sokoguru Demokrasi Indonesia

17 Maret 2012   13:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menurut Cak Nur, “Jika setiap penganut agama mengamalkan dengan sungguh-sungguh ajaran agama mereka, maka secara otomatis sikap toleran dan inklusif terhadap orang lain pun akan tumbuh pada diri seseorang”. Disamping itu juga, kecintaan pada tanah air akan menyelimuti setiap individu yang dilandasi dengan keimanan, keislaman dan keihsanan.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman dalam berbagai macam dimensi; multietnis, multikultur, multi-keyakinan dan kepercayaan. Interaksi social antar daerah atau negara inilah yang menyebabkan artikulasi budaya, sehingga menyebabkan heterogenitas menjadi tumbuh dan berkembang. Kondisi ini merupakan suatu realitas yang tak terelakkan.

Hidup bersama dalam suatu negara yang heterogen, tentu bukanlah persoalan yang mudah. Sehingga tak asinglagi kalau ada konflik social yang dilatarbelakangi factor-faktor etnis, budaya dan agama yang silih-berganti, sambung-menyambung tali-temali seolah-olah tak berpenghujung dan berketepian. Selesai satu tumbuh seribu, patah tumbuh hilang-berganti. Itulah yang terjadi di bumi nusantara kita. Akan tetapi semua itu dapat kita atasi, jika setiap warga negara menyadari akan pentingnya hidup bersama. Salah satu sikap yang paling fundamental untuk diinternalisasi pada setiap individu adalah sikap toleran dalam menyikapi suatu kemajemukan .

Toleransi pada hakikatnya merupakan kesadaran diri manusia terhadap bisikan nurani yang benar, lurus, dan sehat. Sikap dasar itu adalah kesediaan untuk menerima, menghargai, dan menghormati sesama sebagai insan yang memiliki kelebihan dan sekaligus kekurangan. Toleransi tidak hanya sebatas pada ruang lingkup kelebihan dan kekurangan seseorang tetapi juga pada perbedaan budaya, ras dan keyakinan.

Toleransi harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya menghormati kepercayaan dan keyakinan, serta menghormati ibadah yang dijalankan oleh orang lain, tidak merusak tempat ibadah, tidak menghina ajaran agama orang lain, serta memberi kesempatan kepada pemeluk agama untuk menjalankan ibadahnya. Dengan itu, kehidupan demokrasi kita berjalan dengan harmonis dan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Di sini kita dapat melihat pandangan Bung Hatta tentang demokrasi. Rakyat itu daulat alias raja atas dirinya, tidak ada lagi perorangan atau sekelompok orang yang menentukan nasib rakyat dan bangsa, melainkan rakyat sendiri. Itulah arti kedaulatan rakyat. Inilah suatu dasar demokrasi atau kerakyatan yang seluas-luasnya. Demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu rakyat yang memerintah diri sendiri. Demokrasi tidak hanya sebatas pada demokrasi politik, tapi juga harus mampu mewujudkan demokrasi ekonomi serta demokrasi social.

Sifat-sifat asli masyarakat Indonesia berkontribusi dalam system demokrasi. Sifat pertama, yaitu mengambil keputusan secara mufakat dengan musyawarah adalah dasar dari demokrasi politik. Sesuai dengan pepatah minang “ bulek aie dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik”. Sifat kedua, yaitu semangat kegotong-royongan adalah sendi yang baik untuk menegakkan demokrasi ekonomi. Dengan ini, cita-cita demokrasi Indonesia yaitu demokrasi social pun akan dapat kita capai.

Demokrasi merupakan proses yang dinamis dalam menjalankan nilai-nilai keadaban dalam berbangsa dan bernegara. Tentu, dalam menjalankan hal tersebut mengharuskan adanya partisipasi dari masyarakat. Tanpa itu, demokrasi hanyalah kesemuan belaka. Karena salah satu syarat penting demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam mengambil keputusan yang dilakukan oleh Negara. Selain itu, masyarakat juga harus terlibat dalam asosiasi-asosiasi social. Dengan ini dimungkinkan tumbuhnya sikap toleran, terbuka dan saling percaya satu sama lain.

Sehubungan dengan Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam agama atau keyakinan dan terkenal pula religuisitasnya yang telah terbangun sejak manusia Indonesia itu ada. Maka persoalan yang paling utama untuk dibenahi adalah pluralisme agama. Karena hal ini sangat berdampak sistemik dalam menyikapi kemajemukan lainnya.

Pluralisme agama di Indonesia harus dipandang sebagai keniscayaan yang dapat menjadi potensi integrasi, sekaligus sebagai potensi konflik. Oleh karena itu, demokratisasi agama harus mendahului demokratisasi pada bidang-bidang kehidupan lainnya dalam pembangunan demokrasi di Indonesia. Pada satu sisi, ini merupakan suatu konsekuensi logis dari karakter bangsa yang religius. Sedangkan pada sisi lain, pluralitas agama masih menyisakan banyak masalah di negeri ini. Artinya, selama proses demokratisasi Indonesia berlangsung, semua agama harus mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam pembangunan.

Nilai-nilai universal pluralisme akan menghilangkan segala bentuk kecenderungan partikularisme dan sektarianisme. Hal itu amat penting dalam system demokrasi, dimana masing-masing individu, etnis dan golongan mampu menghargai kebhinekaan dan setiap keputusan yang diambil oleh suatu golongan atau individu.

Menurut Cak Nur, “Jika setiap penganut agama mengamalkan dengan sungguh-sungguh ajaran agama mereka, maka secara otomatis sikap toleran dan inklusif terhadap orang lain pun akan tumbuh pada diri seseorang”. Disamping itu juga, kecintaan pada tanah air akan menyelimuti setiap individu yang dilandasi dengan keimanan, keislaman dan keihsanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun