Mungkin anda akan berpikir bahwa tulisan ini lebay. Pohon yang sudah tua dan lapuk jatuh atau rubuh sudah biasa. Di Jakarta, satu kali hujan satu pohon rubuh menutup jalan. Itu sudah biasa. Di desa-desa, pohon besar rebah menimpa rumah juga tidak istimewa. Tapi akan lain cerita kalau peristiwanya terjadi di Kapernaum, di tepi Danau Galilea, Israel.
Kapernaum adalah situs penting dalam sejarah Kekristenan. Di tempat ini dua ribu tahun yang lalu, jemaat Kristen perdana berkumpul, memecah roti, dan mendengarkan pengajaran para rasul. Kita masih bisa melihat sisa tembok rumah santo Petrus, sisa struktur gereja dari zaman bizantin, sisa sinagoga dari abad pertama dan keempat, serta sisa-sisa rumah-rumah para pencari ikan di Galilea.
Pagi kemarin kami sudah tahu bahwa pohon pinus itu akan rubuh. Akarnya sudah terangkat. Dia sudah sekarat. Sebentar lagi tamat. Entah berapa usianya, dugaan saya sekitar seratus tahun. Barangkali ia sudah merasa cukup menjadi saksi beberapa penemuan penting di Kapernaum.
Yesus melakukan banyak mukjizat dan memberikan banyak pengajaran di tempat yang selalu ramai pada masanya ini. Yesus juga sering mengunjungi sinagoga Kapernaum yang sisa temboknya masih bisa kita lihat sekarang.
Zaman Yesus berlalu, para murid pun tersebar untuk mewartakan injil. Kapernaum tetap menjadi tempat berkumpul jemaat. Mereka mendirikan Domus Ecclesia yang berarti Rumah-Gereja. Pada abad kelima, era Bizantin, sebuah gereja didirikan satu setengah meter di atas bekas tembok rumah Petrus dan Rumah-Gereja, dengan menyisakan tembok-tembok dua bangunan sebelumnya. Sinagoga yang sudah ada sejak zaman Yesus juga dibangun kembali pada abad keempat di atas sinagoga yang lama.
Setelah sekian banyak mukjizat dan pengajaran yang dibuat oleh Yesus di Kapernaum, banyak orang tetap tidak percaya bahwa Dia-lah mesias yang sudah dinantikan berabad-abad oleh orang-orang Yahudi. Yesus pun mengecam Kapernaum, mengecam kedegilan hati para penduduknya. Matius menuliskan kata-kata Yesus demikian, “Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.”(Mat.11:23)
Benarlah kata-kata Yesus itu. Kapernaum ditunggangbalikkan oleh gempa bumi besar pada abad ketujuh, dan tidak pernah dibangun kembali sejak saat itu. Kota yang penting dua ribu tahun lalu itu terkubur di bawah tanah, di dunia orang mati, berabad-abad lamanya. Bahkan beberapa keluarga suku Bedouin, yang notabene nomaden, pernah tinggal di atas tanah Kapernaum tapi mereka tidak mengetahui bahwa ada situs penting di tanah ini.