Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imanuel (Matius 1:23)

17 Desember 2024   16:59 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:03 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel -- yang berarti: Allah menyertai kita (Matius 1:23).

Kompasianer yang terkasih, Imanuel adalah nama lain yang diberitakan oleh malaikat Tuhan kepada Yusuf setelah nama Yesus yang menjadi nama bayi yang dikandung oleh Maria di ayat 21. Jadi, Yesus itulah Imanuel yang dimaksud. Imanuel artinya Allah menyertai kita, ini sesuai dengan nubuatan nabi Yesaya sekitar 700 tahun sebelumya (Yesaya 7:14). Imanuel hanya disebutkan tiga kali dalam Alkitab (Yesaya 7:14; 8:8; Matius 1:23), dan sekali secara tersirat dalam Yesaya 8:10. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Imanuel, kita harus melihat konteks dekat dan konteks jauhnya.

Konteks dekat Yesaya 7:14 

Saat itu Yerusalem akan diserbu oleh Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, gara-gara Ahas, raja Yehuda, tidak mau berkoalisi dengan mereka untuk berperang melawan Asyur. Ahas sangat ketakutan sehingga Tuhan, melalui nabi Yesaya, menyampaikan pesan untuk menguatkannya. Nama Imanuel diberikan kepada seorang anak yang dilahirkan pada zaman Ahas itu. Imanuel yang dimaksudkan sebagai tanda kepada Ahas, bahwa Yehuda akan diberikan penangguhan dari penyerangan Aram dengan Israel. Imanuel adalah nama simbolik, bahwa Tuhan akan menunjukkan kehadiran-Nya melalui pembebasan umat-Nya. Ahas memang tidak percaya, tetapi Tuhan tetap menyelamatkan Yehuda karena janji-Nya kepada Daud, bahwa kerajaannya akan kokoh untuk selama-lamanya (2 Samuel 7:8-16; 23:5).

Konteks jauh Yesaya 7:14

Anak yang bernama Imanuel lahir dari seorang perempuan muda. Perempuan muda dari teks Ibrani almah, bisa diterjemahkan sebagai perawan atau seorang perempuan muda yang belum menikah. Terjemahan Septuaginta ialah parthenos yang artinya perawan. Ini berarti Imanuel akan dikandung oleh seorang perawan. Bagaimana mungkin? Ini berarti juga Imanuel bukan dari benih seorang manusia (laki-laki), tetapi dari Allah yang ditaruh ke dalam kandungan seorang gadis perawan. Dengan demikian, Imanuel adalah Anak Allah, Sang Mesias yang lahir dari keturunan Daud. Imanuel di sini barulah sebagai tanda kehadiran Allah untuk menyelamatkan Yehuda, sedangkan Imanuel yang sejati, Dialah Mesias yang akan menyelamatkan Israel Raya dan bangsa-bangsa lainnya.

Konteks dekat Matius 1:23

Kata Imanuel diartikan Allah menyertai kita oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) kurang lengkap, karena kata 'beserta' bisa berarti penyertaan yang tanpa subyek di sisi obyek. Imanuel dari teks Ibrani immanu yang artinya ada bersama (dalam wujud fisik), dan kata el tentu menunjuk kepada El yaitu Allah. Jadi, Imanuel artinya Allah secara fisik ada bersama manusia. Kehadiran Allah secara fisik berarti Allah harus menjadi manusia, dengan kata lain Allah harus berinkarnasi menjadi manusia (Yohanes 1:1,14). Dengan demikian, Imanuel adalah Allah yang menjadi manusia dan diam atau tinggal di antara manusia. Jelaslah, bahwa Yesus adalah Imanuel: Allah yang menjadi manusia dengan misi untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Matius 1:21).

Konteks jauh Matius 1:23

Imanuel dalam Matius telah menggenapi nubuatan Yesaya, tetapi belum selesai juga pada saat Yesus lahir karena Dia akan mati, bangkit pada hari yang ketiga, naik ke sorga, dan akan datang kembali. Imanuel di zaman Ahas telah menyelamatkan Yehuda dari ancaman perang Aram dan Israel, sedangkan Imanuel di zaman Perjanjian Baru akan menyelamatkan jemaat Kristus dari peperangan dengan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, dan roh-roh jahat di udara sebagai antek-antek Iblis (Efesus 6:10-12). Pada akhirnya, Imanuel bukan hanya Allah yang diimani menyertai jemaat di dalam Yesus Kristus selama tinggal di dunia ini, tetapi Dia Allah yang akan tinggal bersama-sama dengan umat-Nya di sorga yang kekal (Wahyu 21:3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun