Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Kristen yang Progresif (Roma 5:1)

1 Mei 2024   00:06 Diperbarui: 5 Mei 2024   00:09 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (Roma 5:1).

Kompasianer yang terkasih, banyak orang Kristen yang merasa puas ketika mereka tahu bahwa di dalam Kristus telah dijamin hidup yang kekal, maka dalam kesehariannya mereka tidak berbuat apa-apa, santai saja, tidak merasa memiliki tugas dan tanggung jawab. Dibenarkan karena iman memang diterima secara pasif oleh setiap orang percaya karena pembenaran merupakan tindakan aktif Allah yang melaksanakan pendamaian melalui karya penebusan Yesus Kristus (Roma 3:21-30). Namun setelah itu, orang yang sudah dibenarkan harus aktif dalam perbuatan yang benar sebagai bukti nyata bahwa ia adalah seorang Kristen, inilah yang dimaksud dengan orang Kristen yang progresif.

Empat hal yang menunjukkan orang Kristen yang progresif. Yang pertama, ia seorang hamba kebenaran, hamba Allah (Roma 6:18-22). Sebelum berada di dalam Kristus ia adalah seorang hamba dosa yang melayani keinginan dirinya sendiri yang berdosa. Namun, setelah ia menyerahkan dirinya kepada Allah dalam Kristus, maka sekarang ia beralih menjadi hamba yang melayani Allah dan menggunakan tubuhnya sebagai senjata-senjata kebenaran (Roma 6:11-13). Tindakan menyerahkan diri kepada Allah tersebut karena iman dan kerelaannya untuk meninggalkan kesenangan dosa dan ia berkomitmen untuk menyenangkan Allah dengan berbuat yang benar.

Yang kedua, ia seorang yang dipimpin Roh Allah (Roma 8:14-17). Ketika seseorang berada di dalam Kristus statusnya menjadi anak Allah. Namun, banyak orang Kristen hanya merasa senang ketika tahu bahwa sebagai anak-anak Allah mereka adalah ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah, padahal ada syaratnya: "... yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia (Kristus)..." Seorang Kristen yang progresif harus bersedia menerima penderitaan bagi Kristus sebagai karunia yang melekat dalam hidup yang dijalaninya (Filipi 1:29). Semua orang yang dipimpin Roh Allah berarti akan masuk dalam ujian kehidupan, apakah ia akan teguh atau gugur imannya.

Yang ketiga, ia seorang yang memberitakan Injil (Roma 10:9-17). Setiap orang yang percaya kepada Kristus hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus dengan tugas untuk bersaksi tentang Dia sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Seorang Kristen yang progresif harus ingat, bahwa ia memiliki tugas untuk memberitakan Injil, dan ini merupakan Amanat Agung yang wajib ia laksanakan (Matius 28:16-20). Mengapa harus memberitakan Injil? "Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Roma 1:16). Dengan memberitakan Injil, ia sedang menyampaikan kabar keselamatan di dalam Kristus bagi orang-orang berdosa lainnya.

Yang keempat, ia seorang yang bersemangat melayani Tuhan dan sesama (Roma 12:4-11). Jika memberitakan Injil merupakan tugas keluar yang sangat penting, maka melayani di dalam gereja merupakan tugas yang sama pentingnya bagi seorang Kristen yang progresif. Ia harus tahu karunia yang diberikan Tuhan kepadanya sehingga ia dapat melayani dengan tepat dan bermanfaat bagi kemajuan gereja. Ia pun harus ingat, bahwa anggota gereja lainnya memiliki karunia yang berbeda dengan dirinya sehingga ia bisa mendukung dan didukung untuk mengembangkan pelayanan di situ (lihat 1 Korintus 12). Dan jangan lupa, semuanya harus dilakukan dengan kerajinan dan roh yang menyala-nyala karena semua pelayanan itu untuk Tuhan.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun