Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karena Iman Orang Tua Melihat Anaknya Hebat (Ibrani 11:23)

12 Februari 2024   22:00 Diperbarui: 12 Februari 2024   22:11 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja (Ibrani 11:23). 

Kompasianer yang terkasih, tulisan ini masih seputar tema iman dan kali ini tentang imannya orang tua Musa. Ayat tersebut menceritakan peristiwa genosida yang dilakukan oleh Firaun terhadap anak laki-laki yang dilahirkan setiap perempuan Ibrani karena ledakan penduduk dari bangsa Israel telah menjadi ancaman nasional yang dianggap berbahaya jika nantinya mereka bersekutu dengan musuhnya bangsa Mesir. Kerja paksa untuk membangun kota-kota perbekalan seperti Pitom dan Raamses tidak dapat menghentikan pertumbuhan penduduk dari bangsa Israel. Itu sebabnya keluarlah perintah Firaun untuk membunuh setiap anak laki-laki, namun membiarkan hidup setiap anak perempuan yang lahir. Perintah Firaun sangat keji, setiap anak laki-laki orang Ibrani yang lahir harus dibunuh oleh bidan-bidan Mesir atau dilemparkan ke dalam sungai Nil oleh warga Mesir (Keluaran 1:7-22).

Namun karena iman kedua orang tua Musa (Amram dan Yokhebed) mengabaikan perintah Firaun dengan menyembunyikan Musa yang baru dilahirkan Yokhebed selama tiga bulan. Risiko besar harus diambil oleh orang tua Musa, dan alasannya jelas: "anak itu elok dan mereka tidak takut akan perintah raja." Alasan tersebut menjelaskan bahwa di mata kedua orang tua, Musa itu elok karena pemberian Allah sehingga takut kepada Allah itu lebih besar daripada rasa takut kepada Firaun; itulah iman. Singkat cerita, ketika diadopsi oleh putri Firaun, Musa diserahkan kembali kepada Yokhebed untuk disusui sampai masa ia disapih dan diserahkan kepada putri Firaun (Keluaran 2:1-10). Dan akhirnya kita ketahui bersama, bahwa Musa inilah yang dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Pelajarannya bagi para orang tua, bahwa anak kita adalah pemberian Tuhan sebab itu elok adanya. Keelokan itu sebetulnya bukan sekedar pandangan kita sebagai orang tua, namun sesungguhnya Allah itulah yang pertama melihat anak kita demikian (bandingkan kesaksian Stefanus mengenai ayat pokok kita dalam Kisah Para Rasul 7:20, "Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah."). Setiap anak yang lahir ke dalam dunia pastilah atas ketetapan Allah yang sempurna, Dialah yang menyebabkan anak itu ada di dalam kandungan ibu (Mazmur 139:13-16). Kuncinya ialah penerimaan orang tua terhadap anak yang dilahirkannya, apa pun kondisi fisik dan mentalnya. Jangan pernah menolak, membuang apalagi membunuh seorang anak ketika ia lahir atau ketika ia masih di dalam kandungan ibu dengan alasan apa pun, itu sama dengan roh Firaun!

Orang tua harus memiliki rasa takut akan Allah lebih besar daripada rasa takut akan dunia, takut akan masa depan, takut akan nasib buruk yang akan menimpa keluarganya. Iman orang tua untuk mempercayai Allah yang menjadi pemelihara dan pelindung bagi anaknya itulah yang menjadi dasar seorang anak memiliki mental spiritual yang teguh di masa pertumbuhannya. Ingat, manusia ada karena Allah yang merencanakannya, tujuan mulia-Nya harus terlaksana melalui manusia yang diberkati dengan beranakcucu, dan di dalam setiap manusia dihembuskan nafas hidup-Nya (Kejadian 1:26-28; 2:7). Jelaslah anak kita ada karena berkat Allah atas kita, para orang tua, jadi anak itu pastilah memiliki kehebatan Allah yang ditanamkan sejak ia di dalam kandungan ibunya, tinggal kita yang harus menemukan dan menolong mereka untuk mengembangkannya di dalam kasih. Tuhan Yesus memberkati, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun