Seruan "Haleluya!" di awal dan di akhir mazmur ini menunjukkan bahwa haleluya merupakan bahasa kekekalan yaitu sejak kita menyadari napas hidup itu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Di bumi yang sementara ini kita memuji Tuhan, maka di sorga yang kekal itu pun kita bersama-sama para penghuni sorga akan berseru "Haleluya!" ketika menyambut sang Mempelai Gereja yaitu Anak Domba Allah, Yesus Kristus, Tuhan kita (Wahyu 19:1,3,4,6).
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati. Haleluya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H