Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit (Mazmur 148:13).
Kompasianer yang terkasih, mengapa dikatakan semuanya harus memuji-muji Tuhan? Jawabannya sederhana: karena hanya Tuhan itulah satu-satunya Pencipta dan semuanya itu adalah ciptaan. Jadi, karena Tuhan Allah itu Pencipta, sudah selayaknya, sudah sepatutnya semua memuji dan mengagungkan Dia. Langit yang dimaksud judul pasal 148 Lembaga Alkitab Indonesia dari teks Ibrani adalah sorga yang tertulis di ayat 1. Di sorga itulah Allah berdiam, bersemayam, bertakhta serta memerintah di sana.
Di ayat 2, para malaikat dan para tentara-Nya diajak juga untuk memuji Tuhan meskipun mereka tidak perlu diajak, karena pekerjaan mereka di sorga memang memuji dan menyembah Tuhan. Pada ayat 3, tentang langit yang di bawah sorga, yang berisi ciptaan luar biasa hebat yaitu matahari, bulan dan bintang yang dapat disaksikan dengan mata kita. Dengan beredarnya benda-benda langit dalam orbitnya, hal itu telah menunjukkan pujian mereka bagi Allah.
Mengapa demikian? Karena ayat 4-6 mencatat, bahwa Tuhan Allah yang menciptakan langit dan isinya dengan firman, Dia juga yang menyatakan keharmonisan dan keteraturan sesuai dengan ketetapan yang Dia buat. Menariknya di ayat 7 dikatakan, bahwa ada ular-ular naga (Ibrani: leviatan) dan samudera raya yang menunjuk kepada kuasa-kuasa kegelapan dan tempat-tempat di mana mereka berada. Makhluk-makhluk yang telah jatuh pun diperintahkan untuk memuji Tuhan!
Fenomena-fenomena alam yang spektakuler di ayat 8 pun merupakan cara alam untuk memuji Tuhan sesuai dengan firman-Nya. Di ayat 9-10, dikatakan tentang para ciptaan yang indah di bumi diikutsertakan dalam memuji Tuhan. Pada ayat 11-12, dituliskan tentang manusia dalam berbagai struktur sosialnya: dari raja-raja sampai ke rakyat jelata, dari kalangan berbagai usia juga diajak untuk memuji Tuhan. Ya, manusia secara umum.
Dan secara khusus di ayat 14, Israel diajak untuk memuji Tuhan sebagai umat pilihan-Nya, yang dikasihani-Nya dan dekat dengan-Nya. Di ayat pokok kita, nama Tuhan menunjuk kepada Mesias, yang dalam iman Kristen Dialah Yesus Kristus, nama Tuhan yang dikenal umat Perjanjian Baru. Dalam Kitab Suci Kristen, Yesus Kristus adalah Tuhan, Allah Sang Pencipta (Yohanes 1:1-5,10; Kolose 1:15-17; Ibrani 1:1-4).
Para penghuni sorga, benda-benda langit, mereka yang bernyawa dan yang tidak bernyawa, mereka yang bergerak dengan kehendak bebas maupun yang tidak punya kehendak bebas, mereka yang ada di alam bahkan yang ada di tempat-tempat yang mengerikan, semuanya harus tunduk pada kekuasaan Allah Sang Pencipta. Ingatlah, seindah apa pun ciptaan yang diciptakan Tuhan, manusialah ciptaan yang terindah dan termulia karena hanya manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Marilah manusia memuji-muji Tuhan!
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini, sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H