Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermazmur bagi Tuhan, Sang Pemelihara (Mazmur 147:7-11)

16 Oktober 2023   17:10 Diperbarui: 16 Oktober 2023   17:21 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi! Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput. Dia, yang memberi makan kepada hewan, kepada anak-anak burung gagak, yang memanggil-manggil. Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki; TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya (Mazmur 147:7-11).

Kompasianer yang terkasih, pembahasan saya masih dari Mazmur 147 setelah sebelumnya saya membahas ayat 1-6. Mazmur 147 ini unik karena memang aslinya terdiri dari tiga mazmur yang disatukan. Jadi, nanti masih ada satu topik lagi yang akan saya bahas.

Isi mazmur ini hanyalah berisi tentang pujian dan syukur dari si pemazmur, karena biasanya mazmur berisikan juga tentang keluh kesah, memohon syafaat dan lain sebagainya. Syukur yang dinaikkan karena pemazmur telah menerima dan menikmati berkat dan kebaikan Tuhan yang dia alami dan saksikan di alam ini.

Ayat 8-9, menunjukkan pemeliharaan Tuhan seperti yang dipujikan oleh pemazmur. Di daerah tempat tinggal pemazmur, pada bulan April sampai Oktober adalah masa penantian datangnya awan yang akan mencurahkan hujan yang dirindukan oleh para petani dan para peternak. Melihat ayat 9, kita teringat pada Kejadian 1 dan 2 tentang penciptaan langit dan bumi di mana Allah menciptakan hewan-hewan, burung-burung, ikan-ikan, tumbuh-tumbuhan; puncaknya ialah manusia.

Dan Tuhan telah menetapkan makanan dari para ciptaan-Nya itu menurut jenis-jenisnya. Menariknya ada burung gagak, yang berkonotasi negatif, tetapi anak-anaknya pun Tuhan pelihara dengan baik. Jika demikian, apakah mungkin anak-anak manusia tidak diperhatikan Tuhan soal pemenuhan kebutuhan pokoknya? (bandingkan Matius 6:25-34).

Ayat 10, menjadi peringatan bagi umat Tuhan agar tidak mengandalkan kekuatan selain dari pada Tuhan itu sendiri. Sebaliknya di ayat 11, dikatakan bahwa Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia dan yang berharap akan kasih setia-Nya. Jadi, kita tidak boleh sombong ya? Tuhan mengasihi semua orang, siapa pun itu. Dia memberikan matahari, bulan, bintang, serta hujan bagi mereka. Dia pun memberkati orang-orang yang bekerja keras dengan kesuksesan, karena itulah keadilan-Nya.

Tetapi tentang orang beriman terdapat perbedaan dan kekhususan di dalam penerimaan kasih Allah. Soal apa? Soal kekekalan, kehidupan yang kekal. Orang-orang yang takut akan Tuhan dan yang berharap akan kasih setia-Nya menjelaskan, bahwa hanya orang-orang beriman kepada Tuhan saja yang dapat mengenal-Nya, sebab tidak semua orang percaya kepada Tuhan bukan?

Soal pemeliharaan hidup jasmani Tuhan berikan kepada semua orang, tetapi hidup yang kekal hanya bagi orang beriman kepada Tuhan. Sebab kalau soal kebutuhan dan kesuksesan lahiriah saja, maka orang ateis pun bisa mendapatkannya, tetapi sekali lagi soal kehidupan yang kekal hanya dikhususkan bagi orang yang percaya kepada Tuhan. 

Dalam Perjanjian Baru, percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itulah jaminan untuk mendapatkan hidup yang kekal. Di dalam hidup yang kekal sudah tercakup juga pemeliharaan Tuhan untuk hidup yang sementara. Dengan demikian, di dalam Kristus kehidupan orang beriman terjamin secara holistik baik rohani maupun jasmani.

Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun