Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel! (Mazmur 128)
Kompasianer yang terkasih, mazmur ini menekankan pada kehidupan rumah tangga atau keluarga yang takut akan Tuhan, karena itulah dasar berkat di dalam rumah tangga Israel. Nyanyian ziarah merupakan bagian dari umat Israel yang akan datang ke Bait Allah. Ziarah berarti "merefleksikan kembali". Dalam konteks mazmur ini, tentu menunjukkan kerinduan setiap rumah tangga untuk mendapatkan berkat Tuhan ketika mereka pergi beribadah ke Yerusalem.
Mazmur ini mengatakan bahwa rumah tangga yang diberkati Tuhan pasti berbahagia, dan berkat kebahagiaan ditulis sebanyak tiga kali. Kata 'berbahagia' dari teks Ibrani ezer, yang artinya diberkati secara jasmani maupun rohani. Bagaimana kita umat di masa kini dapat menikmati berkat kebahagiaan seperti itu?
1. Ketika kita takut akan Tuhan (ayat 1)
Menjadi orang yang takut akan Tuhan itu dijelaskan pada kalimat berikutnya: "yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya." Ini sama dengan pengertian Mazmur 112:1 yaitu "Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya."
2. Ketika kita memakan hasil jerih payah tangan kita (ayat 2)
Seorang pekerja yang takut akan Tuhan tahu membedakan mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan haknya. Bekerja dengan jujur mungkin hasilnya tidak banyak, tetapi orang itu dijamin akan dapat menikmati hasil jerih payahnya dan keadaannya akan baik.
3. Ketika kita menjalankan rumah tangga dengan benar (ayat 3-6)
Bagian ini yang dibahas lebih rinci. Kunci rumah tangga yang berbahagia: pertama, seorang isteri yang diibaratkan dengan pohon anggur yang subur (ayat 3a). Isteri yang takut akan Tuhan adalah isteri yang mendukung suami dan mengatur rumah tangga; ikut menolong suami agar keadaan keluarga teratur. Isteri menjadi pribadi yang memberikan sukacita dan damai sejahtera yang melimpah di dalam rumah.
Kedua, adanya anak-anak yang digambarkan seperti tunas pohon zaitun (ayat 3b). Inilah anak-anak yang bertumbuh dengan baik, segar dan disukai oleh orang lain; wajah mereka berseri-seri. Anak-anak yang takut akan Tuhan pasti menghormati orang tuanya, sebab demikianlah mereka akan memiliki masa depan yang indah. Anak-anak yang berada di sekeliling meja menunjukkan bahwa mereka memiliki komunikasi yang baik dengan orang tuanya.
Ketiga, rumah tangga yang diberkati Tuhan dimulai dari seorang laki-laki, yang jelas menunjuk kepada suami dan bapa (ayat 4-6). Seorang suami adalah pribadi yang menentukan keluarganya diberkati Tuhan atau tidak. Dialah yang harus memimpin isteri dan anak-anaknya untuk hidup takut akan Tuhan. Dia yang mengarahkan anggota keluarganya di jalan Tuhan; dia yang bertanggungjawab penuh atas rumah tangganya. Dialah kepala keluarga yang harus menjadi teladan dalam iman, sikap dan perbuatannya sehari-hari kepada isteri dan anak-anaknya.
Anak-anak dituliskan di antara kedua orang tuanya, itu berarti seorang anak dapat bertumbuh dan berhasil karena mendapatkan kasih sayang dan didikan yang benar dari bapa dan ibu yang takut akan Tuhan. Setelah dewasa mereka akan menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan kokoh di dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.
Berkat Tuhan bagi umat-Nya adalah berkat lintas generasi. Berkat Tuhanlah yang memungkinkan kita beroleh umur panjang untuk melihat cucu-cucu seperti ketika kita melihat anak-anak kita sebelumnya. Dan semuanya itu akan dinikmati dalam kebahagiaan atas kehadiran Tuhan di tengah-tengah rumah tangga kita.
Demikian pelajaran dan renungan firman Tuhan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H