Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah (ayat 8-10).
2. Pengudusan Progresif (Roma 6:12-14)
Kita yang telah menerima kasih karunia mempunyai kuasa untuk menolak keinginan dosa:
Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya (ayat 12).
Kita yang telah menerima kasih karunia akan memutuskan untuk menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada Allah sepanjang hidup kita:
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran (ayat 13).
Kita yang telah menerima kasih karunia tidak boleh mengijinkan dosa kembali menjadi tuan, tetapi Kristuslah Tuan atau Penguasa hidup kita:
Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia (ayat 14).
Demikian pelajaran Alkitab pada hari ini, kiranya menjadi renungan kita bersama. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, selamat menyambut Paskah, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H