Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Seorang yang Pantang Menyerah (Lukas 18:8)

24 Februari 2023   22:57 Diperbarui: 24 Februari 2023   23:00 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang hakim menolaknya dan itu terjadi berulang-ulang (ayat 4). Mengapa? Karena sang janda selalu datang kepada sang hakim dengan perkara yang itu-itu juga (ayat 3). 'Selalu datang' itulah yang Yesus maksudkan dengan 'selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.' Sang janda pantang menyerah meskipun ditolak sang hakim berulang-ulang.

Dan akhirnya, sang hakim membenarkan juga sang janda perihal haknya (ayat 5). Sang janda mendapatkan keadilan meskipun sang hakim tadinya ogah untuk menolongnya, tetapi karena kegigihannya akhirnya ia ditolong.

Inilah gambaran dari doa seorang yang pantang menyerah, ia terus berdoa meskipun belum terjawab dalam waktu singkat. Perhatikan, sebagaimana sang janda itu fokus pada apa yang menjadi permasalahannya, demikianlah doa kita harus fokus pada masalah pokok, bukan pada hal yang remeh temeh.

Sebuah pelajaran penting yang Yesus sampaikan yaitu: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!" (ayat 6) Di sini Yesus sedang menunjukkan sisi buruk seorang hakim, tapi akhirnya luluh juga untuk menolong meskipun motivasinya ialah: "supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." (ayat 5)

Hakim itu ingin lepas hubungan dari sang janda setelah perkaranya berakhir. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang Yesus katakan tentang Allah sebagai Hakim yang adil (ayat 7).

1. Allah tidak pernah merasa terganggu dengan doa siang dan malam dari umat-Nya.

2. Allah yang menjawab doa ingin terus berhubungan dengan umat-Nya.

3. Allah yang menolong tepat waktu karena Ia mengasihi umat-Nya.

Mengapa Allah ingin umat-Nya berdoa dengan tidak jemu-jemu, siang dan malam, serta pantang menyerah? Jawabannya di ayat 8, Ia mau mendapati iman dari umat-Nya yang berdoa itu. Sederhana dan mudah kan? Yuk, kita mulai berdoa dengan iman. Kapan? Ya sekarang dong!

Kiranya pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini menjadi berkat bagi Kompasianer sekalian. Selamat berdoa dan bekerja, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun