Ingat, bersungut-sungut adalah rasa tidak puas yang terus menerus akan keadaan atau peristiwa yang dialaminya. Israel tidak puas akan pertolongan, perlindungan, penyertaan, dan pemeliharaan Tuhan. Segera setelah reda murka Tuhan di ayat 3, mereka sudah kembali pada tabiat aslinya (ayat 4-35). Mengenai bagian ini dapat dibaca pada artikel saya yang berjudul "Keinginan Yang Sepatutnya Tidak Dikabulkan."
Intinya, Israel tidak puas kepada Tuhan secara pribadi, tidak puas dengan didikan spiritual melalui Musa, mereka menuntut hal-hal yang materi atau jasmani, paling tidak setara dengan yang mereka terima di Mesir meskipun berstatus budak. Itu sebabnya, rasul Paulus perlu memperingatkan jemaat Perjanjian Baru untuk belajar dari lima macam dosa yang sangat serius yang dilakukan oleh Israel yaitu: dosa menginginkan yang jahat, dosa menyembah berhala, dosa percabulan, dosa mencobai Tuhan, dan dosa bersungut-sungut yang mendatangkan kematian yang sangat banyak dan mengerikan (1 Korintus 10:5-10).
Mari belajar dari peristiwa tersebut. Sadarilah, bahwa kita umat Perjanjian Baru bernasib baik: di dalam Kristus kita memiliki hidup yang kekal (Yohanes 10:10), dan di dalam Kerajaan Allah kita memperoleh kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17). Untuk itu, umat Perjanjian Baru jangan menjadi serupa dengan dunia ini (Roma 12:2) yang suka bersungut-sungut, tetapi hendaklah kita menjadi serupa dengan Kristus yang menjadi teladan dalam menjalani proses kehidupan sampai kematian-Nya di kayu salib dengan taat sepenuhnya kepada Allah Bapa demi tujuan kekal-Nya (Filipi 2:5-11; 3:10-14).
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H