Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Penyebab Umat Tuhan Bersungut-Sungut (Bilangan 11:1-3)

18 Januari 2023   18:45 Diperbarui: 18 Januari 2023   18:52 4204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset in the Wadi Rum desert. Sumber: Unsplash/Tijs van Leur

Ingat, bersungut-sungut adalah rasa tidak puas yang terus menerus akan keadaan atau peristiwa yang dialaminya. Israel tidak puas akan pertolongan, perlindungan, penyertaan, dan pemeliharaan Tuhan. Segera setelah reda murka Tuhan di ayat 3, mereka sudah kembali pada tabiat aslinya (ayat 4-35). Mengenai bagian ini dapat dibaca pada artikel saya yang berjudul "Keinginan Yang Sepatutnya Tidak Dikabulkan."

Intinya, Israel tidak puas kepada Tuhan secara pribadi, tidak puas dengan didikan spiritual melalui Musa, mereka menuntut hal-hal yang materi atau jasmani, paling tidak setara dengan yang mereka terima di Mesir meskipun berstatus budak. Itu sebabnya, rasul Paulus perlu memperingatkan jemaat Perjanjian Baru untuk belajar dari lima macam dosa yang sangat serius yang dilakukan oleh Israel yaitu: dosa menginginkan yang jahat, dosa menyembah berhala, dosa percabulan, dosa mencobai Tuhan, dan dosa bersungut-sungut yang mendatangkan kematian yang sangat banyak dan mengerikan (1 Korintus 10:5-10).

Mari belajar dari peristiwa tersebut. Sadarilah, bahwa kita umat Perjanjian Baru bernasib baik: di dalam Kristus kita memiliki hidup yang kekal (Yohanes 10:10), dan di dalam Kerajaan Allah kita memperoleh kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17). Untuk itu, umat Perjanjian Baru jangan menjadi serupa dengan dunia ini (Roma 12:2) yang suka bersungut-sungut, tetapi hendaklah kita menjadi serupa dengan Kristus yang menjadi teladan dalam menjalani proses kehidupan sampai kematian-Nya di kayu salib dengan taat sepenuhnya kepada Allah Bapa demi tujuan kekal-Nya (Filipi 2:5-11; 3:10-14).

Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun