Perumpamaan ini ditutup dengan penegasan dari Yesus: "Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (ayat 35) Ada beberapa hal yang harus kita ketahui dan lakukan tentang perumpamaan ini:
1. Kitalah hamba yang pertama, dan orang yang bersalah kepada kita itulah hamba yang kedua, dan raja itu ialah Allah, Sang Bapa di sorga.
2. Kita adalah orang-orang berdosa kepada Tuhan Allah, dosa yang tidak mungkin dapat kita bayar.
3. Hanya dengan kasih karunia Allah di dalam Kristus kita telah diampuni dari segala dosa kita.
4. Kesalahan orang lain kepada kita tidak sebanding dengan dosa kita kepada Allah. Jadi, jika Allah mau mengampuni kita, maka kita pun harus mengampuni orang lain.
Kuncinya di sini ialah: yang pertama, belas kasihan Allah bukan hanya membebaskan, tapi sekaligus melunaskan utang dosa kita (ayat 27). Kedua, kita harus mengasihani orang yang bersalah kepada kita, sama seperti Allah mengasihani kita (ayat 33).
Dengan demikian, mengenai pengampunan, sebagaimana Bapa di sorga berbuat, demikian pula kita yang disebut anak-anak-Nya. Berapa kali kita harus mengampuni orang lain? Tanpa batas! Mengapa? Karena kita telah diampuni Tuhan, maka kita pun harus mengampuni sesama. Amin.
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H