Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun Baru, Tetaplah Berjuang! (2 Samuel 11:1)

1 Januari 2023   01:13 Diperbarui: 1 Januari 2023   01:19 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pesta kembang api di tahun baru. Sumber: Pixabay / geralt

Pertama, mari kita tingkatkan waktu untuk berdoa, membaca atau mendengar firman Tuhan dan bersyafaat. Tantangan kehidupan semakin kompleks, untuk itu kita perlu lebih banyak berdoa dalam pujian dan penyembahan.

Membaca atau mendengar firman Tuhan diperbanyak agar lebih banyak kita mendengar apa kata Tuhan dibandingkan kita mendengar berita-berita dunia yang menakutkan dan menyesatkan. Bersyafaatlah bagi pemerintah agar bangsa kita tetap kuat dalam semua bidang dan bersatu dalam bingkai NKRI.

Kedua, mari kita berkomitmen untuk setia beribadah tatap muka di gereja setelah kemarin Presiden Jokowi mencabut PPKM. Setelah dua tahun lebih merasa tidak aman beribadah tatap muka, hanya beribadah secara daring, sekarang jangan merasa nyaman dengan cara tersebut.

Ibadah tatap muka bukan saja untuk memenuhi bangku-bangku di gereja, tetapi mengembalikan hakikat jemaat sebagai anggota persekutuan tubuh Kristus dalam arti yang sebenarnya. Pengorbanan waktu, tenaga, uang, serta interaksi dan sentuhan fisik jemaat ketika beribadah tatap muka tentu berbeda dengan yang dilakukan secara daring.

2. Area mental

Pertama, mari kita menolak masalah di masa lalu dan di masa kini yang mengintimidasi pikiran kita. Intimidasi dalam pikiran mengenai kegagalan usaha, kegagalan dalam studi; kehidupan dosa di masa lalu sebelum bertobat; pernah dirundung atau dianiaya; merasa sebagai orang yang tidak berguna; merasa tidak berdaya karena tidak punya uang, dan sebagainya harus kita tolak!

Selama kita masih bernapas dan bergerak, itu tandanya Tuhan masih memberikan anugerah-Nya bagi kita untuk belajar membalik keadaan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Tuhan sangat mengasihi kita, Dia tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya untuk menyertai dan menolong kita.

Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia, telah menyelamatkan kita dari dosa dan maut melalui kematian dan kebangkitan-Nya ketika kita percaya, tentu saja Ia dengan senang hati akan menolong dari segala bentuk kegagalan dan kelemahan kita.

Kedua, mari kita menolak intimidasi dalam pikiran tentang berbagai prediksi para ahli mengenai ancaman bencana alam, kegelapan ekonomi dunia dan sebagainya. Dengan kemampuan akademis dan pengalamannya, tentu saja para ahli meyakini apa yang disampaikannya, dan itu dapat diterima secara logika.

Namun di atas semua prediksi terukur tersebut, kita tidak usah kuatir. Alkitab mencatat begitu kompleksnya masalah di dunia ini sepanjang sejarah, tetapi Tuhan selalu hadir dan menyatakan kuasa-Nya untuk melepaskan umat yang tidak berdaya menjadi pemenang dalam perjuangan imannya. Tuhan selalu menerangi umat-Nya sehingga mereka berjalan dengan aman.

Tuhan Yesus adalah terang dunia (Yohanes 1:9; 8:12; 9:5), Dialah yang menerangi kehidupan kita yang diselimuti kegelapan dosa sehingga menjadi anak-anak terang ketika percaya kepada-Nya (Yohanes 12:36; Efesus 5:8; 1 Tesalonika 5:5).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun