2. Mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga (ayat 41).
Yeremia mengajak orang Yehuda untuk kembali beribadah kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Himbauan Yeremia agar orang Yehuda berdoa dengan kesadaran, bahwa hidup mereka ditentukan oleh sorga, semua hanya karena kasih karunia Allah.
Demikian juga dengan kita hari ini, ketika kita telah diampuni dari segala dosa, maka pemulihan hubungan dengan Allah harus dilanjutkan dengan ibadah yang sungguh-sungguh, harus serius, karena hidup kita di dunia bergantung dari kemurahan Allah yang ada di sorga.
Kedua poin sederhana ini yang dapat mengembalikan hidup kita yang ruwet menjadi sederhana kembali, hidup kita yang dipenuhi karena keluhan akan dipenuhi dengan sukacita, karena Allah telah memulihkan hubungan antara kita dengan Dia, dan telah memulihkan berkat-Nya di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ketika saya mengeluh, saya ingat untuk memohon petunjuk dari Tuhan di dalam doa. Dan ternyata benar, kesalahan berpikir, kesalahan berbicara, kesalahan membuat keputusan, kesalahan bertindak, itulah ternyata yang menjadi penyebab saya akhirnya mengeluh. Mengapa?
Secara jujur saya harus mengaku kepada Tuhan, bahwa keluhan saya terjadi karena kesalahan saya sendiri yang tidak melibatkan Tuhan sebelum saya memulai segala sesuatunya. Akibat-akibat yang dihasilkan dari kesalahan-kesalahan saya telah merugikan orang lain dan diri sendiri, itulah yang harus diakui kepada Tuhan agar terjadi pemulihan saya dengan Dia, orang lain, dan diri saya sendiri. Tetapi, tidak semua yang kita keluhkan karena dosa, ada faktor-faktor lain yang tidak menjadi pembahasan saya di sini.
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini, sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H