Ketiga orang yang dilantik Elia tersebut dipersiapkan oleh Tuhan untuk menghukum Israel, khususnya Ahab dan Isebel, karena mereka berdualah penyebab orang Israel meninggalkan Tuhan (ayat 17). Tuhan mengembalikan Elia kepada fungsinya sebagai seorang nabi demi tujuan-Nya.
Dan akhirnya, Tuhan menyatakan bahwa masih ada 7000 orang yang setia kepada-Nya dengan tidak menyembah Baal (ayat 18). Dengan demikian, Tuhan memastikan bahwa Elia tidak sendirian di dalam perjuangannya.
Ada pun penyebab Elia frustasi adalah :
1. Elia kelelahan secara fisik.
2. Elia gagal fokus.
3. Elia menganggap dirinya sama saja dengan pendahulunya.
Kompasianer, ada kalanya kita merasa sebagai orang yang gagal karena kerja keras kita tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan, lalu mulai membandingkan rasa gagal itu dengan kegagalan orang lain yang pernah mencoba seperti yang kita kerjakan.
Tiba-tiba kita mulai merasa lelah dan jenuh dan mulai berpikir bahwa semua kerja keras kita sia-sia, tidak berguna, sendirian, untuk apa diteruskan, lebih baik berhenti dan menjauh dari semua hal yang tadinya merupakan passion kita. Frustasi itu datang karena kita yang gagal fokus pada tujuan utama dari apa yang kita kerjakan. Kita terlalu jauh memikirkan untuk melakukan hal yang besar, padahal Tuhan seringkali menyatakan kuasa-Nya pada pekerjaan kita yang kelihatannya kecil, namun menjadi efektif dan efisien.
Saya pun sampai hari ini belajar untuk tetap fokus pada tujuan utama yaitu untuk menjadi berkat bagi banyak orang melalui pelajaran Alkitab baik yang berbentuk video di Youtube, TikTok, Snack Video, Helo, maupun yang berbentuk audio di Spotify yang sudah saya kerjakan sejak Februari 2020. Dan yang terkini, saya mulai menulis di Kompasiana (baru mulai tanggal 5 September 2022).
Saya pun tahu, ada reward di semua platform di mana saya berkontribusi, tapi itu bukan tujuan utama saya dalam berkarya. Jujur, saya tidak fokus pada semua jaminan reward itu, saya murni ingin berbagi pengetahuan Alkitab dan pengalaman hidup saya selama menjadi hamba Tuhan. Jadi, saya tidak harus mengejar ribuan hingga jutaan penonton, pendengar dan pembaca.
Ketika saya lelah dan ada kalanya rasa bosan tiba (karena saya juga seorang Pendeta yang melayani jemaat di suatu gereja lokal dan sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai ibadah dan acara), maka saya memilih untuk beristirahat beberapa waktu dan mengevaluasi diri sebelum mulai berkarya lagi di berbagai platform.