Bagian ketiga (ay. 7a, 9b, 11a). Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia. "Berdiam diri" dari bahasa Ibrani yang artinya istirahat; arti lainnya yaitu berhenti, berdiam. Jadi, ada waktunya kita harus berhenti atau berdiam diri di hadapan Tuhan ketika merasa baper kepada keadaan atau seseorang, itu akan membantu kita menjadi tenang dan akhirnya kita akan menjadi orang yang rendah hati. "Nantikanlah Dia" dari bahasa Ibrani yang artinya "sabarlah menantikan Dia". Menanti atau menunggu seseorang tanpa kejelasan waktu pasti sangat membosankan bukan? Tetapi, ketika kita telah percaya dan berserah, maka kita akan diberikan kekuatan untuk bersabar sampai Tuhan melawat kita.
Akibatnya ialah kita akan mewarisi negeri (ay. 9b, 11a). Kedua ayat ini menunjuk pada berkat Allah yang melimpah secara rohani, jiwani dan jasmani bagi kita yang setia mengikuti apa yang diajarkan mazmur ini. Lebih jauh lagi, berkat ini diikat oleh Tuhan Yesus sebagai janji Injil dan meneguhkan sebagai berkat-Nya bagi orang-orang yang lemah lembut (Mat. 5:5).
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan untuk hari ini, kiranya Kompasianer dapat memahami dan melakukannya. Sampai jumpa pada blog berikutnya, tetap semangat. Tuhan Yesus memberkati, haleluyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H