KEEMPAT, Berita asing sezaman. Apakah ada berita dari asing yang memberitakan tentang adanya kerajaan Sriwijaya? Oh ada, yaitu :
A. Tulisan dari I-Tsing seorang pendeta China yang belajar agama Budha di Sriwijaya
B. Berita dari Arab. Kemunculan Sriwijaya pada tahun 600 an Masehi bersamaan dengan lahir dan berkembangnya agama Islam di Jazirah Arab. Nabi Muhammad SAW lahir tahun 571 Masehi. Saat berkembangnya agama Islam di Arab, mulai banyak penjelajah Arab yang mengarungi samudra untuk perdagangan dan misi menyebarkan Islam. Selain menuju China lewat jalur darat (jalur sutra) juga melalui laut sampai ke India dan Asia tenggara. Pedagang Arab memberitakan Sriwijaya dengan sebutan negeri Sribusa, Zabag atau Zabay.
--------
Nah, dengan 4 peringkat sumber sezaman saja sudah cukup lengkap dan kuat untuk memberitakan soal keberadaan Sriwijaya. Rasanya tidak perlu kita terlalu panjang membahas Sriwijaya dari sumber peringkat nomor 5 (karya sastra zaman sesudahnya), 6 (mitos dan legenda) dan 7 (kajian ahli). Karena sumber utamanya saja sudah cukup kuat. Kalau kajian ahli soal sriwijaya sudah banyak juga kajianya. Â Mitos dan legenda juga ada. Tidak perlu dibahas di sini agar tidak terlalu panjang.
Kemudian sekarang kita bersama-sama menuju kerajaan Majapahit yang muncul di zaman 600 tahun setelah kelahiran Sriwijaya. Â Keadaan zaman tentunya lebih canggih.
Dengan teknik yang sama kita akan mencoba untuk menelusuri apakah benar Majapahit menaklukan seluruh wilayah nusantara seperti yang selama ini kita dengar?
Kita cek sumber sejarah peringkat/level PERTAMA yaitu Prasasti sezaman. Prasasti-Prasasti sezaman Majapahit diantaranya :
1. Prasasti Kudadu (Sidoarjo, Jawa Timur)
2. Prasasti Sukamerta (Gunung
  Penanggungan, Jawa Timur)
3. Prasasti Balawi (Lamongan, Jawa Timur)
4. Prasasti Waringin Pitu (Trenggalek, Jawa Timur)
5. Prasasti Canggu (Lamongan, Jawa Timur)
6. Prasasti Biluluk I (Lamongan, Jawa Timur)
7. Prasasti Bilukuk II (Lamongan, Jawa Timur)
8. Prasasti Biluluk III (Lamongan, Jawa Timur)
9. Prasasti Karang Bogem (Gresik, Jawa Timur)
10. Prasasti Marahi Manuk (Trenggalek, Jawa Timur)
11. Prasasti Parung (Mojokerto, Jawa Timur)
12. Prasasti Katiden I (Malang, Jawa Timur)
13. Prasasti Alasantan (Mojokerto, Jawa Timur)
14. Prasasti Kamban (Mojokerto, Jawa Timur)
15. Prasasti Wurare (Mojokerto, Jawa Timur)
Bisa kita lihat, dari semua prasasti sezaman Majapahit di atas, semuanya terletak di wilayah Provinsi Jawa Timur saja. Hingga sekarang belum ditemukan prasasti Majapahit di wilayah provinsi lain di Indonesia (khususnya di luar Jawa Timur, Â Jawa Tengah dan Bali) yang memberitakan atau mengkonfirmasi sebagai wilayah yang pernah ditaklukan dikuasai atau dijajah oleh Majapahit.Â
Dari semua prasasti yang disebut di atas tadi juga tidak satupun yang memberitakan tentang penaklukan seluruh daerah di nusantara tanpa kecuali.
Yang menarik lagi, di negara tetangga terdekat Majapahit saja yaitu Kerajaan Sunda (yang sekarang menjadi Provinsi Jawa Barat) jhingga kini juga tidak ada prasasti yang berisi bahwa itu masuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit pada masa lalu.
Padahal telah kita bahas di atas bahwa prasasti adalah sumber sejarah dengan PERINGKAT PALING TINGGI yang muncul di zamannya. Karena tidak sembarang orang dalam mengeluarkan prasasti, dan adanya keyakinan itu disaksikan para Dewa, jika berbohong maka akan mendapat kutukan atau malapetaka. Tidak adanya prasasti di provinsi lain di Indonesia selain Jawa Timur yang mengkonfirmasi penaklukan Majapahit di wilayah tersebut, melemahkan anggapan bahwa Majapahit itu menguasai atau menaklukan seluruh wilayah nusantara.