Mohon tunggu...
Theodorus OdeNartama
Theodorus OdeNartama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Cacar Monyet di Indonesia

6 September 2022   14:14 Diperbarui: 6 September 2022   14:56 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypo. Penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1958, penyakit ini disebut cacar monyet karena wabah ini menyerang koloni monyet yang akan diteliti oleh para peneliti. Penyakit ini pertama kali menginfeksi manusia pada tahun 1970 di Kongo. 

Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat.  Penyakit cacar monyet tidak menular sampai orang yang terinfeksi menjadi bergejala. Sehingga kasus cacar monyet cenderung lebih mudah untuk dikendalikan. Gejala dari virus ini yaitu seperti gejala penyakit cacar air, namun lebih ringan. Namun, cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Dilansir dari kompas.com, indonesia megumumkan kasus cacar monyet pertama di Daerah Khusus Ibukota. Pasien yang terkonfirmasi terkena penyakit cacar monyet berusia 27 tahun, tercatat ia telah melakukan perjalanan ke luar negeri. Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, ia mengatakan bahwa virus ini tidak mudah menyebar

Dari sini disimpulkan bahwa cacar monyet telah sampai ke Indonesia. Walau virus ini tidak mudah menyebar, kewaspadaan terhadap virus ini tetap harus diperhatikan, karena jika kita menyepelekan virus ini, virus ini akan menyebar dengan cepat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun