Sosialisasi politik yang terjadi pun tidak representatif mencerminkan kebersatuan sebagai bangsa, tetapi malah seperti provokasi isu yang sebenarnya tidak terlalu penting.Â
Belum lagi proses rekrutmen kader partai yang berdasarkan seberapa besar ia sanggup membayar, sehingga memunculkan potensi korup. Lebih rumit lagi, berita pertikaian elit partai politik seperti tiada ujungnya menghiasi media massa kita. Sumber konflik malahan dimunculkan dari elit, yang seharusnya menekan efek negatif perbedaan.
Saya sebagai mana masyarakat lainnya mengharapkan agar elit partai politik dapat menunjukkan sikap bijaksana, di mana mendahulukan kepentingan bangsa daripada pribadi maupun sektoral.Â
Terlebih, baik partai-partai yang melabelkan dirinya sebagai oposisi pemerintah dan partai pendukung sudah mendapatkan masing-masing suara elektoral yang sesuai target untuk menghiasi parlemen. Sudah saatnya kembali merajut kehidupan bangsa yang sudah tercabik-cabik.Â
Antisipasi atas investasi politik yang buruk ke depan sudah mulai dilakukan sedini mungkin. Jangan sampai pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini untuk melemahkan persatuan negara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H