Mohon tunggu...
theodorus otnielwijaya
theodorus otnielwijaya Mohon Tunggu... Lainnya - profil terbaru

masih bersekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Imun dan Imunisasi

21 April 2022   16:24 Diperbarui: 21 April 2022   16:47 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: covid.go.id)

PERAN SISTEM IMUN DAN IMUNISASI TERHADAP TUBUH

Imun atau sistem imun adalah salah satu fungsi tubuh yang sangatlah penting. Kenapa sistem imun sangat penting? Karena tanpa adanya sistem imun ditubuh kita, akan menyebabkan kita mudah sekali sakit karena virus, bakteri, dll. 

Sistem imun juga biasanya disebut sebagai sistem kekebalan tubuh yang fungsinya adalah melindungi tubuh kita dari berbagai jenis penyakit. Sehingga kita harus bisa menjaga sistem imun atau sistem kekebalan tubuh kita dengan baik. (alessia, 2021)

Pada sistem imun atau sistem kekebalan tubuh kita, terdapat berbagai jenis  komponen mulai dari sel -- sel hingga organ tertentu. Salah satu komponen sistem imun adalah sel darah putih atau leukosit. Leukosit yang memburu dan membunuh penyebab atau akar dari suatu penyakit yaitu limfosit dan fagosit. 

Limfosit adalah sebuah sel yang memabntu tubuh mengingat penyerbu sebelumnya, sehingga jika penyerbu itu datang kembali tubuh sudah mengenalinya. Sedangkan fagosit adalah sel yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan cara menelan atau memakan patogen.

Imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Sehingga bila suatu saat orang tersebut terjangkit penyakit tertentu, orang tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. 

Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk menciptakan antibodi. Tentu saja hal ini sangat penting untuk dilakukan supaya kita tidak mudah terjangkit penyakit tertentu yang berbahaya. (pittara, 2021)

(sumber gambar : pahamify.com)
(sumber gambar : pahamify.com)

Peran imun bagi tubuh manusia sebagaimana kita ketahui adalah untuk menyerang segala bentuk sel yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Contohnya seperti virus, bakteri, kuman, racun dll yang masuk kedalam tubuh. Caranya adalah dengan mengenali sel asing yang datang kemudian di identifikasi apakah sel yang datang itu berbahaya atau tidak. 

Jika dianggap berbahaya, maka sistem kekebalan tubuh akan segera membuat antibodi untuk membunuh ataupun mengeluarkan sel yang dianggap berbahaya itu. Tidak hanya itu saja, antibodi itu juga akan mengingat sel berbahaya tersebut, sehingga jika sel tersebut masuk lagi kedalam tubuh manusia antibodi bisa dengan cepat beraksi.

Sedangkan peran imunisasi untuk tubuh manusia adalah sebagai perangsang atau pemancing imun tubuh manusia untuk menciptakan antibodi atau memberikan antibodi kepada tubuh untuk mencegah penularan penyakit tertentu. 

Hal ini dikarenakan imunisasi dilakukan untuk mencegah penyakit menular atau berbahaya tertentu yang suatu saat bisa saja menyerang, sehingga orang yang sudah di imunisasi bisa resisten terhadap penyakit tersebut. 

Ada 2 jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan pasif, dimana imunisasi aktif artinya imunisasi ini dilakukan untuk memicu imun membentuk atau menciptakan antibodi. Sedangkan imunisasi pasif adalah imunisasi yang dilakukan untuk memberikan antibodi terhadap tubuh bukan merangsang atau memancing tubuh menciptakan antibodi. 

Tentu saja imunisasi aktif dan pasif memiliki perbedaan terkhususnya adalah ketahanan antibodi dimana imunisasi aktif dapat bertahan sangat lama bahkan seumur hidup, sedangkan pasif hanya sebentar.

Lantas, bagaimana cara imun tubuh dapat dipancing atau dirangsang untuk menciptakan antobodi? Caranya adalah dengan vaksinasi. vaksin merupakan sebuah zat yang digunakan untuk merangsang atau memancing sistem imun tubuh manusia menciptakan antibodi baru. 

Vaksinasi dilakukan dengan cara menyuntikkan virus, kuman, bakteri yang sudah dilemahkan atau bahkan sudah dimatikan supaya tidak berbahaya bagi tubuh. Tapi dianggap berbahaya oleh sistem imun tubuh sehingga tubuh membuat antibodi baru untuk mengeluarkan virus atau bakteri tertentu. Jadi vaksinasi merupakan salah satu jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif.

 

Lalu apa perbedaan dari imunisasi dan vaksinasi? Tentu saja imunisasi dan vaksinasi merupakan hal yang berbeda. Masalahnya masih ada orang yang menganggap jika imunisasi dan vaksinasi merupakan hal yang sama. Dimana vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin kepada tubuh manusia supaya imun tubuh dapat memproduksi antibodi yang lebih banyak atau bahkan membuat antibodi baru supaya bisa menangkal penyakit tertentu. 

Sedangkan imunisasi merupakan sebuah proses tubuh untuk bisa memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Sehingga vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan, dan imunisasi merupakan proses tubuh memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu.

(sumber gambar: cnnindonesia.com)
(sumber gambar: cnnindonesia.com)

Imunisasi sejak dini juga sangat penting supaya bisa membangun imun tubuh kita dari penyakit yang bisa saja menular atau bisa saja kita terpapar. Imunisasi wajib antara lain :

1. Imunisasi Hepatitis B

  • Imunisasi ini dilakukan untuk bisa melindungi kita dari penyakit hepatitis B yang bisa saja menyerang hati dan membuatnya infeksi hingga menyebabkan komplikasi. Imunisasi hepatitis B  bisa dilakukan sebanyak 5 kali yaitu sejak bayi lahir, kemudian dimulai sejak umur 2 hingga 18 bulan.

2. Imunisasi Polio

  • Ya, seperti namanya, imunisasi ini dilakukan untuk menghindarkan kita dari tertular penyakit polio. Polio merupakan sebuah penyakit menular yang bisa saja menyerang sampai ke otak dan saraf tulang belakang. Pada kasus yang berat, penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Imunisasi polio memiliki 2 metode yaitu tetes dan suntik. Untuk tetes akan dilakukan sebanyak 4 kali mulai bayi lahir, kemudian 2, 3, dan 4 bulan. Sedangkan metode suntik hanya dilakukan 1 kali yaitu pada saat bayi berusia 4 bulan.

3. Imunisasi BCG

  • Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit TBC atau mencegah tertular penyakit TBC di kemudian hari. TBC adalah penyakit menular yang bisa saja menyerang paru-paru, bahkan otak dan ginjal juga bisa terserang. Imunisasi ini dilakukan dengan penyuntikkan pada saat bayi lahir.

4. Imunisasi Campak Rubella

  • Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penularan penyakit campak dan Rubella yang mudah menyebar dan menular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang beresiko menyebabkan komplikasi, pneumonia, bahkan kerusakan otak. Imunisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada saat bayi berusia 9 bulan, 18 bulan, dan yang terakhir pada saat berusia 5 tahun.

5. Imunisasi DPT-HB-HiB

  • Imunisasi ini cukup menarik karena imunisasi ini sudah mencakup 6 penyakit sekaligus yaitu penyakit difteri, pertusis atau batuk rejan, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan radang otak. Imunisasi ini wajib dilakukan sebanyak 4 kali secara berturut-turut yaitu sejak bayi berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan.

(sumber gambar: covid.go.id)
(sumber gambar: covid.go.id)

Terlebih lagi saat ini terjadi pandemi covid-19 saat ini, membuat kita harus di vaksin sehingga imun tubuh dapat mengenali virus baru yang berbahaya ini. Vaksinasi dilakukan dengan berbagai jenis merk vaksin sehingga imun tubuh membuat antibodi baru yang mengenali virus covid ini. Sehingga jika kita terpapar virus covid-19 imun tubuh kita sudah mengenalinya dan dapat beraksi. Ada banyak jenis vaksin covid-19 antara lain :

1. Vaksin sinovac.

  • Vaksin sinovac adalah vaksin dengan dosis paling banyak pada fase awal vaksin didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah. Vaksin ini juga merupakan vaksin yang paling umum diberikan pada fase awal vaksinasi. platform vaksin sinovac adalah dengan cara mematikan virus, kemudian disuntikkan kedalam tubuh manusia dan memiliki jeda minimal 28 hari sebelum disuntikkan dosis ke-2. 

  • Efek samping yang dialami oleh penerima juga hanya sebatas efek ringan. Namun juga ada yang mengalami efek berat tapi dialporkan hanya 1% saja yang mengalaminya.

2. Vaksin Astra Zeneca

  • Vaksin Astra Zeneca merupakan vaksin yang juga cukup umum untuk diberikan kepada masyarakat. Vaksin ini memiliki efek samping mulai ringan sampai sedang seperti nyeri, gatal, kemerahan dll. 

  • Plaform yang digunakan vaksin ini adalah viral vektor yang tidak menggunaan virus yang dilemahkan/dimastikan, namun menggunakan rekayasa genetika yang mirip dengan virus tertentu yang kemudian merangsang imun tubuh untuk membuat antibodi baru. Vaksin ini memiliki jeda sekitar 12 minggu sebelum disuntikkan dosis ke-2.

3. Vaksin Sinopharm

  • Vaksin ini merupakan vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong yang diprakarsai oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin), sehingga tidak boleh sama dengan vaksin yang digunakan oleh pemerintah Indonesia. Yang divaksin dalam program ini adalah para karyawan dan keluarga yang bekerja di perusahaan swasta. 

  • Vaksin ini menggunakan platform mematikan virus kemudian disuntikkan, dengan jeda 21 hari sebelum diberi dosis ke-2. Vaksin ini memiliki efek samping yang ringan seperti nyeri, batuk, kemerahan dll.

4. Vaksin Moderna

  • Vaksin ini merupakan vaksin yang didatangkan dari Aamerika Serikat oleh pemerintah Indonesia. Vaksin ini tergolong cukup baik karena ke efektifan vaksin ini mencapai 94,1%. 

  • Platform yang digunakan oleh vaksin ini adalah mRNA, dimana platform ini juga menggunakan sistem pembuatan rekayasa genetika yang mirip dengan virus covid-19 sehingga memancing sistem imun tubuh membuat antibodi baru untuk melawannya. Vaksin ini memiliki jeda selama 28 hari sebelum bisa disuntikkan dosis lagi dengan efek samping seperti nyeri otot, kepala pusing. Bahkan ada yang sampai mengalami sakit kepala, badan lemas, demam, dan mual.

Sekarang kita tahu betapa pentingnya peran sistem imun tubuh kita dalam menjaga kesehatan kita. Maka dari itu, kita harus bisa menjaga kesehatan kita dengan baik menggunakan beragam cara. Mulai dari pola hidup yang sehat, makan makanan yang sehat dan teratur serta memenuhi kebutuhan tubuh dan tentunya berolahraga agar tubuh kita tetap sehat dan bugar. 

Tak lupa juga di masa pandemi cobid-19 ini, pastikan kita sudah di imunisasi wajib secara teratur dan juga sudah divaksinasi agar membantu tubuh kita terhindar dari penyakit berbahaya dan juga terhindar dari covid-19.

 

DAFTAR PUSTAKA :

Agustin, d. S. (2021, november 8). cari tahu perbedaan vaksinasi dan imunisasi di sini. Retrieved from cari tahu perbedaan vaksinasi dan imunisasi di sini: https://www.alodokter.com/cari-tahu-perbedaan-vaksinasi-dan-imunisasi-di-sini

alessia, t. (2021, june 2). Retrieved from https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/sistem-imun-manusia/

Bella, d. A. (2022, april 9). Memahami Jenis dan Kandungan Vaksin Beserta Manfaatnya. Retrieved from memahami-vaksin-berdasarkan-kandungannya: https://www.alodokter.com/memahami-vaksin-berdasarkan-kandungannya

Dewi, I. R. (2022, april 18). Ini Vaksin Booster Untuk Sinopharm, Agar Tak Salah Suntik! Retrieved from Ini Vaksin Booster Untuk Sinopharm, Agar Tak Salah Suntik!: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220418135407-37-332461/ini-vaksin-booster-untuk-sinopharm-agar-tak-salah-suntik

dr, a. b. (2022, april 14). Daftar Imunisasi Wajib Anak yang Penting Diketahui. Retrieved from Daftar Imunisasi Wajib Anak yang Penting Diketahui: https://www.alodokter.com/daftar-imunisasi-wajib-yang-harus-didapat-si-kecil

pittara, d. (2021, november 29). imunisasi. Retrieved from imunisasi: https://www.alodokter.com/imunisasi

Rafie, B. T. (2021, november 18). 10 Jenis vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia, sudah tahu efek sampingnya? Retrieved from 10 Jenis vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia, sudah tahu efek sampingnya?: https://newssetup.kontan.co.id/news/10-jenis-vaksin-covid-19-yang-dipakai-di-indonesia-sudah-tahu-efek-sampingnya?page=all

Ratriani, V. (2021, august 25). Cara kerja vaksin Covid-19 platform mRNA, termasuk Moderna dan Pfizer. Retrieved from Cara kerja vaksin Covid-19 platform mRNA, termasuk Moderna dan Pfizer: https://kesehatan.kontan.co.id/news/cara-kerja-vaksin-covid-19-platform-mrna-termasuk-moderna-dan-pfizer?page=all

Sulaiman, M. R. (2021, november 17). Peneliti Oxford: Kombinasi Platform Viral Vector dan mRNA Terbaik untuk Vaksin Booster. Retrieved from Peneliti Oxford: Kombinasi Platform Viral Vector dan mRNA Terbaik untuk Vaksin Booster: https://www.suara.com/health/2021/11/17/101921/peneliti-oxford-kombinasi-platform-viral-vector-dan-mrna-terbaik-untuk-vaksin-booster

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun