1. Imunisasi Hepatitis B
- Imunisasi ini dilakukan untuk bisa melindungi kita dari penyakit hepatitis B yang bisa saja menyerang hati dan membuatnya infeksi hingga menyebabkan komplikasi. Imunisasi hepatitis B Â bisa dilakukan sebanyak 5 kali yaitu sejak bayi lahir, kemudian dimulai sejak umur 2 hingga 18 bulan.
2. Imunisasi Polio
- Ya, seperti namanya, imunisasi ini dilakukan untuk menghindarkan kita dari tertular penyakit polio. Polio merupakan sebuah penyakit menular yang bisa saja menyerang sampai ke otak dan saraf tulang belakang. Pada kasus yang berat, penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Imunisasi polio memiliki 2 metode yaitu tetes dan suntik. Untuk tetes akan dilakukan sebanyak 4 kali mulai bayi lahir, kemudian 2, 3, dan 4 bulan. Sedangkan metode suntik hanya dilakukan 1 kali yaitu pada saat bayi berusia 4 bulan.
3. Imunisasi BCG
- Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit TBC atau mencegah tertular penyakit TBC di kemudian hari. TBC adalah penyakit menular yang bisa saja menyerang paru-paru, bahkan otak dan ginjal juga bisa terserang. Imunisasi ini dilakukan dengan penyuntikkan pada saat bayi lahir.
4. Imunisasi Campak Rubella
- Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penularan penyakit campak dan Rubella yang mudah menyebar dan menular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang beresiko menyebabkan komplikasi, pneumonia, bahkan kerusakan otak. Imunisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada saat bayi berusia 9 bulan, 18 bulan, dan yang terakhir pada saat berusia 5 tahun.
5. Imunisasi DPT-HB-HiB
- Imunisasi ini cukup menarik karena imunisasi ini sudah mencakup 6 penyakit sekaligus yaitu penyakit difteri, pertusis atau batuk rejan, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan radang otak. Imunisasi ini wajib dilakukan sebanyak 4 kali secara berturut-turut yaitu sejak bayi berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan.
Terlebih lagi saat ini terjadi pandemi covid-19 saat ini, membuat kita harus di vaksin sehingga imun tubuh dapat mengenali virus baru yang berbahaya ini. Vaksinasi dilakukan dengan berbagai jenis merk vaksin sehingga imun tubuh membuat antibodi baru yang mengenali virus covid ini. Sehingga jika kita terpapar virus covid-19 imun tubuh kita sudah mengenalinya dan dapat beraksi. Ada banyak jenis vaksin covid-19 antara lain :
1. Vaksin sinovac.
- Vaksin sinovac adalah vaksin dengan dosis paling banyak pada fase awal vaksin didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah. Vaksin ini juga merupakan vaksin yang paling umum diberikan pada fase awal vaksinasi. platform vaksin sinovac adalah dengan cara mematikan virus, kemudian disuntikkan kedalam tubuh manusia dan memiliki jeda minimal 28 hari sebelum disuntikkan dosis ke-2.Â
- Efek samping yang dialami oleh penerima juga hanya sebatas efek ringan. Namun juga ada yang mengalami efek berat tapi dialporkan hanya 1% saja yang mengalaminya.
2. Vaksin Astra Zeneca
- Vaksin Astra Zeneca merupakan vaksin yang juga cukup umum untuk diberikan kepada masyarakat. Vaksin ini memiliki efek samping mulai ringan sampai sedang seperti nyeri, gatal, kemerahan dll.Â
- Plaform yang digunakan vaksin ini adalah viral vektor yang tidak menggunaan virus yang dilemahkan/dimastikan, namun menggunakan rekayasa genetika yang mirip dengan virus tertentu yang kemudian merangsang imun tubuh untuk membuat antibodi baru. Vaksin ini memiliki jeda sekitar 12 minggu sebelum disuntikkan dosis ke-2.
3. Vaksin Sinopharm
- Vaksin ini merupakan vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong yang diprakarsai oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin), sehingga tidak boleh sama dengan vaksin yang digunakan oleh pemerintah Indonesia. Yang divaksin dalam program ini adalah para karyawan dan keluarga yang bekerja di perusahaan swasta.Â
- Vaksin ini menggunakan platform mematikan virus kemudian disuntikkan, dengan jeda 21 hari sebelum diberi dosis ke-2. Vaksin ini memiliki efek samping yang ringan seperti nyeri, batuk, kemerahan dll.
4. Vaksin Moderna
- Vaksin ini merupakan vaksin yang didatangkan dari Aamerika Serikat oleh pemerintah Indonesia. Vaksin ini tergolong cukup baik karena ke efektifan vaksin ini mencapai 94,1%.Â
- Platform yang digunakan oleh vaksin ini adalah mRNA, dimana platform ini juga menggunakan sistem pembuatan rekayasa genetika yang mirip dengan virus covid-19 sehingga memancing sistem imun tubuh membuat antibodi baru untuk melawannya. Vaksin ini memiliki jeda selama 28 hari sebelum bisa disuntikkan dosis lagi dengan efek samping seperti nyeri otot, kepala pusing. Bahkan ada yang sampai mengalami sakit kepala, badan lemas, demam, dan mual.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!