Pertahanan adalah salah satu aspek penting dari kesejahteraan suatu negara. Suatu negara tidak dapat mempertahankan keadilan dan kemakmuran di dalam perbatasannya tanpa kemampuan untuk melindungi diri dari serangan dari luar maupun dalam. Keamanan suatu negara dilindungi oleh berbagai lapisan yang saling melengkapi.Â
Diplomasi dan ekonomi menjadi lapisan pertahanan pertama dari suatu negara sebelum aspek pertahanan fisik seperti kekuatan militer serta sistem keamanan nasional.
Indonesia, sebagai negara besar, sangat membutuhkan pertahanan yang kuat pada era modern. Ancaman terhadap keamanan nasional berasal dari sumber daya Indonesia yang kaya dan jumlah warganya yang besar. Ancaman terhadap ketahanan negara terlihat dari kebiasaan kapal Tiongkok melanggar perbatasan laut Indonesia dan tindakan separatisme.Â
Selain warga negara sendiri, Indonesia juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan dan melindungi kepentingan bersama di Asia Tenggara. Faktor geopolitik tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pertahanan Indonesia sangat penting bagi keberhasilannya di ranah global.
Salah satu aspek yang dapat ditingkatkan dari pertahanan nasional Indonesia adalah kemandirian angkatan bersenjata. Kemandirian angkatan bersenjata merujuk pada alutsista yang diproduksi oleh perusahaan dan industri dalam negeri. Kemandirian dari TNI memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia baik dalam aspek ekonomi, sosial, dan pertahanan.
Secara ekonomi, dukungan kepada industri pertahanan dapat bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Industri pertahanan yang besar dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi warga setempat. Lapangan pekerjaan yang disediakan oleh industri pertahanan mengurangi pengangguran dan juga meningkatkan pendapatan dari negara.
 Selain itu, dengan memproduksi alutsista secara mandiri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor persenjataan dari negara lain. Hal ini tidak hanya menghemat anggaran negara tetapi juga meningkatkan kedaulatan nasional di bidang pertahanan. Produk dalam negeri yang kompetitif juga berpotensi untuk diekspor, sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Secara sosial, keberadaan industri pertahanan yang berkembang turut mendorong transfer teknologi dan pengetahuan kepada masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal dan mendorong inovasi di berbagai sektor.Â
Program pelatihan dan pendidikan yang terkait dengan industri pertahanan juga dapat memperkuat kemampuan sumber daya manusia di Indonesia, menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan adaptif terhadap perkembangan teknologi modern.
Dari sisi pertahanan, kemandirian alutsista memastikan kesiapan militer dalam situasi genting tanpa perlu menunggu pengadaan dari luar negeri. Hal ini menjadi sangat penting mengingat dinamika geopolitik yang sering kali tidak terduga.Â
Dengan memiliki akses langsung terhadap persenjataan dan teknologi militer buatan dalam negeri, TNI dapat bergerak lebih cepat dalam menghadapi berbagai ancaman, baik di dalam maupun di luar perbatasan. Pada akhirnya, kemandirian ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berdaulat yang mampu menjaga stabilitas dan kedaulatannya secara efektif.