Mohon tunggu...
Devina Susanto
Devina Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IPTEK dan Budaya

1 Desember 2018   18:45 Diperbarui: 1 Desember 2018   18:54 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IPTEK, singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sarana untuk memperluas wawasan kita dalam berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan IPTEK telah membawa banyak manfaat dalam kehidupan kita dari politik hingga pertahanan dan keamanan. Tentu perkembangan IPTEK ini membawa dampak positif, namun juga dampak negatif. Dalam tulisan ini, saya akan membahas dampak perkembangan IPTEK terhadap budaya kita di Indonesia.

Sebelum itu, kita mengetahui bahwa budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Budaya sendiri terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya dapat berwujud 3 hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan, dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia.

Dampak IPTEK yang paling terasa dalam kehidupan kita sehari-hari mengenai budaya adalah masuknya budaya-budaya luar, terutama budaya Barat. Sisi positifnya adalah kita sebagai rakyat Indonesia dapat memperluas pengetahuan kita tentang budaya di luar negeri, contohnya adat-istiadat negara lain yang tentu berbeda dengan apa yang biasa kita lakukan di Indonesia. Teknologi negara kita juga dapat semakin maju dan berkembang dengan masuknya pengaruh dari luar negeri. Selain itu, negara-negara tetangga juga dapat mengenali budaya- budaya di Indonesia.

Namun tentu IPTEK juga membawa dampak negatif. Misalnya budaya Indonesia dapat diklaim oleh negara lain. Contohnya adalah sudah beberapa kali negara Malaysia mengaku budaya yang ada di Indonesia sebagai milliknya. 

Dampak kedua adalah dapat merubah budaya negara tersebut dan kehilangan jati diri budaya. Contoh konkretnya adalah banyak radio atau media lainnya yang lebih sering memutar lagu-lagu Barat daripada lagu dalam negeri, bahkan lagu tradisional. 

Lama-kelamaan, banyak orang terutama generasi muda yang tidak menyukai budaya dalam negeri dan malah mengidolakan budaya luar. Efek yang paling fatal adalah budaya dalam negeri tersebut lama-lama punah. Dampak terakhir adalah hilangnya semangat nasionalisme karena terus-menerus terpapar oleh budaya luar hingga tidak melestarikan budaya sendiri.

Secara keseluruhan, IPTEK sebenarnya bermanfaat bagi kita, hanya saja kita sebagai pengguna harus mampu mengatur dan membatasi diri sendiri sehingga kita tetap melestarikan budaya kita sendiri. Kita sebagai masyarakat harus selektif dan kritis terhadap perkembangan IPTEK yang makin pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun