Selain mereka, ada lagi ilmuwan-ilmuwan lain yang ikut menyumbangkan ilmunya terhadap dunia biologi. Sebut saja Ludolph Christian Treviranusdan Johann Jacob Paul Moldenhawer. Keduanya menyatakan hal yang hampir sama dengan Jean Baptiste de Lamarck, yaitu bahwa individu merupakan kesatuan dari banyak sel. Juga ada Henri Dutrochetyang mengatakan bahwa sel merupakan bagian paling dasar sebuah organisme, Felix Dujardindimana pada tahun 1835 mengatakan bahwa cairan merupakan bagian terpenting sel hidup.
Berkesinambungan dengan opini Johannes Purkinje, Max Schultzeberpendapat bahwa protoplasma yang istilahnya dikemukakan oleh Purkinje merupakan struktur dasar dan terpenting dari sel.
Ilmuwan yang lain adalah R. Strasburgerdan C. Bernard. Keduanya sama-sama menyoroti nukleus (inti sel) dalam opininya masing-masing. R. Strasburger mengatakan bahwa nukleus atau inti sel mengalami pembelahan membentuk inti sel baru, sementara C. Bernard mengatakan bahwa bagian terpenting sebuah sel tidak lain adalah nukleus atau inti sel yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan atau aktivitas sel.
Sederhananya, sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup yang dapat menurunkan sifat genetik ke generasi berikutnya, dimana organel-organel sel didalamnya memiliki fungsi yang berbeda-beda namun sama pentingnya dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk hidup.
TIPE SEL
Secara struktural, sel dibagi menjadi 2, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani pro, yakni 'sebelum', dan karyon yang artinya 'inti'. Jadi, sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki nukleus atau inti sel.
Sementara itu, sel eukariotik merupakan kebalikan dari sel prokariotik, yakni sel yang sudah memiliki nukleus atau inti sel. Nama sel eukariotik, seperti halnya sel prokariotik, sama-sama berasal dari bahasa Yunani yaitu eu yang berarti 'sebenarnya' dan karyon, yaitu 'inti'. Secara harafiah, sel eukariotik memiliki makna 'sel yang memiliki nukleus sebenarnya'.
STRUKTUR SEL
Sel terdiri dari membran sel/membran plasma/selaput sel/selaput plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.
Yang termasuk organel sel adalah inti sel atau nukleus, vakuola, mitokondria -- sering dikenal sebagai the powerhouse -- retikulum endoplasma (RE) yang masih dibagi lagi menjadi RE kasar dan RE halus, badan golgi/apparatus golgi, sentriol dan lisosom (keduanya hanya dapat ditemukan pada sel hewan), peroksisom yang dapat ditemukan di sel hati, dan tak lain dan tak bukan adalah kloroplas (plastida) dan ribosom yang akan kita bahas ini.
Tentu saja kita semua tahu -- atau setidaknya pernah mendengar -- mengenai kloroplas dan ribosom. Ketika mendengar kedua istilah tersebut, tentu tidak sedikit dari kita yang langsung teringat akan proses fotosintesis yang identik dengan kloroplas, dan sintesis protein yang merupakan fungsi dari ribosom. Materi tersebut sudah pernah kita dapatkan ketika waktu SMP, dan sekarang diulas lebih dalam di SMA kelas 10. Supaya lebih paham, mari kita ulas satu per satu mengenai kloroplas dan ribosom.