Pelantikan presiden 2024 menjadi salah satu peristiwa politik yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda yang semakin terlibat aktif dalam diskusi politik melalui media sosial.Â
Perbincangan mengenai pelantikan ini menjadi topik yang hangat di berbagai platform, seperti Twitter, Instagram, dan TikTok. Di sana, netizen mengekspresikan beragam tanggapan dan harapan terhadap masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan yang baru.
Salah satu topik yang paling banyak dibicarakan adalah harapan akan perubahan. Banyak anak muda yang optimis dengan terpilihnya presiden baru, menginginkan perbaikan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan.Â
Mereka berharap agar janji-janji kampanye yang disampaikan selama masa pemilihan dapat terealisasi, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat dan akses terhadap layanan publik.
Pendidikan menjadi salah satu isu yang banyak disoroti. Generasi muda menginginkan adanya pembaruan dalam sistem pendidikan yang lebih relevan dengan tuntutan zaman.Â
Di era digital ini, keterampilan praktis, seperti teknologi informasi dan kewirausahaan, dianggap sangat penting untuk dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Harapannya, presiden baru mampu membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan agar generasi penerus bangsa lebih siap menghadapi tantangan global.
Selain pendidikan, isu ekonomi juga menjadi perhatian besar. Anak muda, terutama lulusan baru, menginginkan adanya solusi konkret terkait masalah pengangguran dan kesempatan kerja. Dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi, banyak yang merasa sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka.Â
Mereka berharap pemerintah mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesempatan berwirausaha, sehingga mereka dapat berkontribusi secara langsung terhadap perekonomian nasional.
Namun, di balik optimisme tersebut, ada juga kekhawatiran dan skeptisisme yang muncul. Tidak sedikit yang meragukan kemampuan presiden baru untuk benar-benar membawa perubahan besar dalam waktu singkat.Â
Mereka menyadari bahwa perubahan sistemik dalam pemerintahan membutuhkan waktu dan proses yang tidak mudah. Tantangan birokrasi, korupsi, serta kepentingan politik lain seringkali menjadi hambatan bagi implementasi kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Masyarakat memahami bahwa janji-janji kampanye, meski terdengar menjanjikan, tidak semuanya bisa dengan cepat direalisasikan.
Isu lingkungan juga menjadi salah satu perhatian besar, terutama di kalangan aktivis muda. Mereka berharap pemerintahan baru lebih serius dalam menangani masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Anak muda semakin sadar akan dampak dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan menginginkan adanya kebijakan yang lebih ramah lingkungan.Â