Bisik merdu kicauan burung dan lirih gemulai pepohonan di ujung senja
tanpa kata, satu rasa dan dekap syukur pada semesta
dan aku, kini dibawah naungan asa pada puncak bukit kebebasan
berdiri sejenak, berlari dari hiruk pikuk, melepas beratnya beban
Coba sekali saja aku berlari ke hutan, ke laut, dan berlabuh
lantas kini aku tak mampu bersandar pada tiang-tiang yang hampir rapuh
melaju, mendayung, dan menepi
memecah kusut, berangkat dari sepi
Ingin ku peluk hutan, dan ku hirup dalam-dalam aromanya
atau bermesraan bersama ombak, berbagi air mata dalam derunya
lantas membasuh jiwa yang kian kering dan mendera
Dan ku pandangi sekujur tubuh matahari yang mulai tenggelam
di saksikan ribuan cerita luka dari manusiaÂ
berbaur debur angin, mengusap wajahÂ
hingga satu kata melintas di cakrawala
rasa ku di hempas realitas
17.10.21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H