Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

NTT Bertenun, Parade Menuju Dunia

20 Desember 2024   05:10 Diperbarui: 20 Desember 2024   18:03 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya, kondisi ini tidak diimbangi dengan proses regenerasi penenun. Hal ini menjadi penghambat, akibat minimnya minat generasi muda untuk menenun. 

Di era digital, pemasaran kain tenun NTT juga menghadapi tantangan baru. Produk tradisional sering kali sulit bersaing dengan produk modern yang diproduksi massal. Selain itu, banyak penenun yang masih kesulitan mengakses teknologi atau memahami platform digital untuk mempromosikan karya mereka.

Tenun NTT dalam segala acara (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Tenun NTT dalam segala acara (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Wajah tenun NTT di panggung internasional

Kombinasi kain tradisional ini dengan gaya modern, yang disulap oleh desainer, membuat tenunan digemari oleh pasar global. Pameran-pameran budaya di luar negeri juga menjadi cara efektif untuk memperkenalkan keindahan kain tenun kepada masyarakat dunia.

Partisipasi dalam pameran internasional seperti pagelaran tunggal Couture New York Fashion Week pada tahun 2017 dan pagelaran mode bergengsi di dunia, yakni Paris Fashion Week 2018 menjadi bukti, bahwa tenunan NTT tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pagelaran seperti ini akan membuka peluang ekspor yang lebih luas. Kolaborasi dengan desainer Indonesia maupun desainer internasional akan membawa lembaran tenunan ini jauh lebih terkenal, tanpa kehilangan keaslian motifnya.

Untuk mendukung hal tersebut, pemanfaatan media sosial dan e-commerce tertentu sangat penting untuk memperkenalkan kain tenun kepada pembeli internasional.

Kain tenun Suku Kaleitawas-Alor, yang dipakai oleh Kepala Suku dan keluarganya (Foto : Theodolfi)
Kain tenun Suku Kaleitawas-Alor, yang dipakai oleh Kepala Suku dan keluarganya (Foto : Theodolfi)

Dukung tenun NTT dengan cara masing-masing

Dukungan pemerintah seperti serftifikasi motif untuk menghindari plagiarisme dan penguatan hak kekayaan intelektual, sangat penting agar tenun NTT terus maju berkembang. Saat ini sudah lebih dari 100 motif yang telah tersertifikasi. 

Selain itu, Saya dan juga Anda dapat berpartisipasi agar tenunan ini terus bersinar. Cukup dengan membeli tenunan NTT yang asli, dengan demikian Anda turut menjaga warisan budaya dan juga menolong ekonomi penenun. 

Semoga!

Selamat ulangtahun, NTT

Bae sonde bae, NTT lebe bae


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun