Stunting tidak semata disebabkan oleh asupan gizi saja, tapi juga karena faktor lainnya, seperti kondisi sejak sebelum kelahiran, periode kelahiran, setelah kelahiran dan faktor rumah tangga seperti akses air minum dan kondisi higiene dan sanitasi dasar.
Penyakit TB sendiri dan penyakit berbasis lingkungan seperti malaria, ISPA dan diare juga turut andil dalam masalah stunting pada suatu wilayah.Â
Poltekkes Kupang berperan serta
Berita baiknya, ada pendekatan seru yang diterapkan di Kabupaten Kupang. Namanya pendekatan konvergensi pentahelix. Artinya, pemerintah menggandeng banyak pihak seperti perguruan tinggi, sektor swasta, masyarakat, dan media untuk ikut serta menyelesaikan masalah ini.
Salah satu contohnya adalah program yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Kupang melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM).Â
Keterlibatan Poltekkes Kupang dalam urusan stunting bukan cuma kali ini. Sebelumnya, Poltekkes telah melaksanakan program orangtua asuh bagi anak-anak stunting (OTAS).Â
Dosen sebagai orangtua asuh masing-masing bertanggung jawab terhadap anak-anak yang mengalami stunting. Bekerjasama dengan kader, program ini dijalankan selama tiga bulan penuh.Â
Sedangkan untuk kegiatan kali ini, tim dosen dan mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Kupang memberikan edukasi tentang pentingnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang disampaikan oleh Ibu Mariana Ngundju Awang, dosen Prodi Kebidanan.Â
Edukasi tentang TB dan pentingnya sanitasi rumah disampaikan oleh Dr. R.H. Kristina dari Prodi Sanitasi; sementara Pak Samuel David Makoil dari Prodi Farmasi memberikan edukasi tentang Pengobatan TB dan Anemia.
Sementara untuk anak-anak balita yang hadir saat itu diberikan edukasi tentang kesehatan gigi bersama tim Prodi Kesehatan Gigi, dibawah komando drg. Emma Krisyudanti. Untuk anak-anak usia remaja dan juga balita, mendapatkan edukasi tentang CTPS.Â
Selain edukasi, tim juga menyediakan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak-anak. Ini langkah kecil yang punya dampak besar, lho!
Pemerintah desa Raknamo yang diwakili oleh Kepala Desa Raknamo, Augusto Fernandez, STP menyampaikan terimakasih atas kepedulian Poltekkes Kupang terhadap kasus stunting yang ada di desanya.Â