Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Mama, Sa Belajar Hal Ini

16 Desember 2024   18:44 Diperbarui: 16 Desember 2024   19:46 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Geralt/Pixabay

Ma,…....

Pagi tadi waktu Sa lagi bersih-bersih rumah, Sa putar Mama punya lagu kesayangan, ‘Whispering Hope'.  Sa ingat, dulu Mama selalu putar kaset lagu ini berulang kali,  saat bulan Desember tiba. 

Tiba-tiba saja Sa rasa rindu sekali dengan Mama. Mungkin karena mau Natal ya Ma. Tir sadar Sa punya air mata tumpah. Sudah 40 tahun Sa dengan kakak dan adik semua tir merayakan Natal dengan Mama lagi.

Ma, ...…

Sa rindu kita punya rumah. Mama selalu ajar kami untuk hidup hemat dan kreatif.  Mama ingat kah,... kalau mau Natal begini biasa Mama sudah suruh kami bersih-bersih rumah memang. 

Pakai lilin-lilin sisa yang biasa Mama pakai untuk berdoa dan dicampur minyak tanah. Kita punya lantai semen jadi mengkilat.

Kalau tidak, Mama suruh kakak untuk gosok dengan ampas kelapa. Ampas kelapa sisa remasan santan, untuk dicampur dengan sayur ubi dengan kepala ikan kering.

Mama juga ajarkan kami untuk selalu hidup bersih. Mama bilang, biar rumah kita rumah papan, tapi harus bersih. Biar orang yang datang rasa senang. Mama biasa langsung kasih contoh, tanpa omong banyak. Mama memang suka semuanya bersih. 

Saat kami masih tidur nyenyak di pagi hari, Mama sudah selesai bereskan rumah dan siapkan makan pagi untuk kami. Tidak lupa,  air panas untuk kami cuci muka karena udara sangat dingin. 

Sa ingat Mama biasa buat kasih kami nasi goreng, hanya pakai irisan bawang merah dan garam. Tidak pakai saos, tidak pakai kecap, tapi rasanya seperti makanan terenak dari restoran termahal. 

Lalu mama bagi kasih kami nasi goreng terenak itu.  Mama paling tau sudah, kalau perut kami sebenarnya cukup dengan porsi yang mama bagi. Selalu pas, tidak kurang, tidak pula lebih.

Biasa kami sudah duduk mengelilingi meja makan, sudah pakai seragam, dan kemudian berdoa sebelum makan pagi.  Mama ajar kami supaya bersyukur untuk makanan pada hari itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun