Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Meneliti itu Seru, tapi Tidak Selalu Mudah

8 Desember 2024   17:09 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Peneliti Riset Vektora di Maluku Tenggara (Foto : dokpri)

Pada saat bekerja, disiplin dan keseriusan sangat diperlukan, namun pada saat senggang, kami menghabiskan waktu bersama di bawah cahaya seribu bintang, atau mengelilingi api unggun di tengah hutan. Ini juga untuk mencairkan suasana agar lebih rileks dan lebih siap untuk tahap berikutnya.

Ketika suasana lebih rileks, maka komunikasi menjadi lebih lancar. Komunikasi yang jelas, penting untuk menyampaikan dan menerima pesan agar tidak keliru, bukan?

Bonus lanskap yang indah

Namanya sudah tiba di Pulau Kei Kecil Maluku Tenggara, sayang kalau tidak menikmati indahnya negeri Maluku ini. Deretan pantainya yang indah sangat menawan, dan tidak bosan-bosannya dipandang. 

Tenda untuk tidur selama riset, Pantai Ohoidertawun, Kei Kecil  (Foto : Theodolfi)
Tenda untuk tidur selama riset, Pantai Ohoidertawun, Kei Kecil  (Foto : Theodolfi)

Menikmati pasirnya yang putih dan sangat lembut, konon katanya tingkat kelembutannya ada pada posisi kedua setelah pantai di Brasil, adalah anugerah dan hadiah terindah untuk perjalanan jadi peneliti saat itu. 

Salah satu sudut pantai Ohoidertawun (Foto : Theodolfi)
Salah satu sudut pantai Ohoidertawun (Foto : Theodolfi)

Lokasi budidaya mutiara laut (Foto : Theodolfi)
Lokasi budidaya mutiara laut (Foto : Theodolfi)

Warna laut nan indah dan aroma rempah yang kuat menemani perjalanan penelitian yang luar biasa ini. 

Meskipun pulang dengan kulit yang jauh lebih gelap dan sisa gigitan kutu maleo dan gigitan agas ketika keluar masuk hutan dan meninggalkan bekas, toh tidak menghilangkan rasa syukur dan kecintaan Saya akan negeri sejuta rempah yang cantik ini.

Semoga suatu saat, bisa kembali ke tempat ini.

Kupang, 8 Desember 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun