Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh
Kembali ke Betlehem, Sebuah Refleksi Natal
Kesederhanaan Perayaan Natal Sekolah Minggu di Kampung
Natal dalam Kesederhanaan nan Penuh Sukacita dan Damai
Sukacita Natal: Menyambut Raja Damai di Hati Kita
Balige, Kota Betlehem di Tanah Batak
Kamu pasti suka!
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyusuri Harta Tersembunyi di Museum 1000 Moko Alor

14 Oktober 2024   15:45 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:29 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiri : meriam Belanda. Kanan : meriam Portugis (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kiri : meriam Belanda. Kanan : meriam Portugis (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kiri : meriam Belanda. Kanan : meriam Portugis (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Penggiling jagung, tungku dan alat pembuat api, dulang kuningan dan perabot dapur lainnya (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Koleksi piring keramik di Museum 1000 Moko Alor (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Koleksi guci keramik (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Foto fosil dan pecahan struktur bangunan (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Nekara dan moko di Museum 1000 Moko Alor (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Sebelah kiri : Foto Raja-raja di Alor. Kanan : Orang Alor Tempoe Doloe (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Nekara, dengan ukiran gajah (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Moko dengan ornamen yang minimalis (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Empat Samurai, parang Alor dan senjata Belanda (paling kanan) (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ikat pinggang dari rotan, untuk menyarungkan pedang/parang (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Mari lestarikan bukti sejarah masa lampau!

Kupang, 14 Oktober 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
  5. 4
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

museum 1000 moko

moko

nekara

alor

kalabahi

museum

franz heger

aimoli

alor barat laut

fosil

wisata sejarah

wisata ntt

eksplor ntt

humaniora

sosbud
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.