Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyusuri Harta Tersembunyi di Museum 1000 Moko Alor

14 Oktober 2024   15:45 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:29 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Samurai, parang Alor dan senjata Belanda (paling kanan) (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Ada Museum 1000 Moko, museum yang terletak di jantung kota Kalabahi, Kabupaten Alor. Museum ini berdiri tegak, tidak sekedar menyimpan harta tak ternilai dari peradaban dan kebudayaan yang sudah ada berabad-abad lamanya, tapi juga pintu gerbang menuju kisah-kisah di masa lampau.

Saya merasa sebagai orang yang paling beruntung hari ini, ketika dalam aktivitas olahraga pagi Saya, akhirnya Saya menemukan lokasi ini. Namun, Saya belum bisa masuk karena museum belum dibuka.

Rupanya museum baru dibuka pada jam delapan pagi ini. Saya pun kembali ke hotel dan balik ke museum ini setelah seluruh aktivitas penting hari ini diselesaikan. 

Sebelah kiri : Foto Raja-raja di Alor. Kanan : Orang Alor Tempoe Doloe (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Sebelah kiri : Foto Raja-raja di Alor. Kanan : Orang Alor Tempoe Doloe (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Ada dua bagian utama dalam kawasan museum ini. Bangunan paling depan sebelah kiri, digunakan untuk menyimpan benda-benda bersejarah yang didominasi oleh moko, kemudian nekara, peralatan perang, alat musik, fosil, piring-piring keramik dari Cina dan sebagainya. 

Bangunan di sisi lainnya, menyimpan pesona tenunan Alor yang sangat indah dan membuat Saya terkagum-kagum. Motif yang tidak Saya dapatkan di pasaran, semuanya ada di sini (tentang ini akan ditulis tersendiri).

Simbol kehormatan dari masa silam

Memasuki museum pertama, pemandangan deretan moko dan nekara sebagai pusatnya menyambut kedatangan. Semua benda bersejarah ini diletakkan dengan sangat rapi dalam lemari kaca besar pada bagian tengah ruangan.

Nekara, dengan ukiran gajah (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Nekara, dengan ukiran gajah (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Moko, gendang perunggu dengan ukiran yang sangat indah pada setiap sisi badannya, menjadi simbol kebanggan masyarakat Alor. Bagi masyarakat Alor, moko digunakan sebagai mas kawin dan alat musik pada upacara adat. 

Moko memiliki bentuk yang ramping dan panjang, serta desain yang minimalis atau sedikit ornamen. Meskipun demikian, moko memiliki nilai yang sangat tinggi dalam adat istiadat masyarakat Alor, sehingga sering dijadikan simbol status sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun