Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbahagialah dengan Mata dan Telinga

26 Juli 2024   19:40 Diperbarui: 26 Juli 2024   19:48 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Misa pembukaan tahun ajaran baru di Paroki Maria Assumpta Kupang (Foto : Theodolfi)

Misa dimulai tepat jam delapan pagi. Di depan altar, Romo Rudy Tjung Lake memimpin misa dalam suasana yang hikmat. 

Koor pengiring misa dari Prodi D3 Gizi dan Prodi D3 Kebidanan, menyanyikan lagu-lagu merdu memuji Tuhan.

Romo Rudy mengawali kotbah pagi ini dengan kalimat berikut.

"Berbahagialah matamu karena melihat. Berbahagialah telingamu karena mendengar. Banyak yang punya mata, tapi tidak melihat. Banyak yang punya telinga, tetapi tidak mendengar"


Bersyukurlah pada Tuhan. Inti pesan penting dan indah yang disarikan dari kotbah Romo Rudy hari ini adalah tentang bersyukur dan sekali lagi, bersyukur.  Bersyukur dalam segala situasi, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk menikmati karya Pemilik Semesta.

Di tengah kesibukan dan persaingan ketat di era kemajuan teknologi yang begitu masif, begitu banyak orang yang 'buta' dan dibutakan dengan mengejar urusan duniawi, sehingga lupa untuk bersyukur. Dengan bersyukur, kita bisa melihat  indahnya sentuhan keajaiban dan mujizat yang Tuhan anugerahkan dalam hidup.  

Belajar membangun hidup 

Ukuran hidup yang bahagia tidak semata ditakar dengan jumlah uang. Banyak orang yang hidupnya berkelimpahan namun selalu merasa kekurangan. 

Menurut Romo Rudy, rumus bahagia itu adalah membangun hidup dengan selalu menghadirkan Tuhan sebagai fondasi utama. Dengan menghadirkan Tuhan, maka kita bisa belajar untuk bersyukur. 

Rasa syukur yang dimiliki mengajarkan kita untuk mengendalikan diri dalam hal apapun, termasuk memiliki kelegaan untuk memberi maaf atau mengampuni ketika disakiti atau direndahkan. 

Hiduplah sebagai orang yang bahagia melihat keajaiban

Hidup selalu penuh dengan kejutan, sebentar manis, lalu kemudian pahit. Sedih dan bahagia silih berganti.  Jatuh bangun pun tidak ketinggalan. Bila tak kuat, maka akan selalu jatuh lantas menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun