Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yopi Ludji, Menyuarakan Seni dalam Keterbatasan

14 Juli 2024   15:15 Diperbarui: 14 Juli 2024   17:56 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah lagu rohani ciptaan Kaka Yopi. Kasih Tuhan, Ku Tak Sanggup, Ku Mau Bersyukur, Ampong Jua Tuhan, Siapa yang Boleh, Hanya Par Tuhan Saja  dan masih ada beberapa lagu lainnya. 


Perjuangan dan perjalanan panjang Kaka Yopi membuatnya diundang oleh TVRI Kupang untuk membawakan lagu ciptaannya, Yesus Mutiaraku. 


Menjadi pemuda teladan

Ketika Saya berkenalan dengan anak muda ini, kerendahan hatinya terpancar dibalik kesederhanaan yang dimiliki. Lalu Saya menanyakan tentang dua buah foto yang terpampang di dinding. Keduanya bertuliskan tentang Pemuda Teladan. 

"Ini pilihan dari gereja" jawabnya malu-malu. "Gereja menilai dari keaktifan pemuda dalam ibadah serta kegiatan keagamaan lainnya, juga dalam kegiatan sehari-hari", lanjutnya. 

Penghargaan dari gereja untuk Kaka Yopi (Foto: dokpri)
Penghargaan dari gereja untuk Kaka Yopi (Foto: dokpri)

Dua tahun berturut-turut, Gereja Pniel Oebobo Kupang, memilihnya sebagai pemuda teladan. Penghargaan ini memang diberikan oleh gereja setiap tahun untuk memberi apresiasi terhadap para pemuda gereja yang dianggap memenuhi kriteria yang diberikan. 

Kaka Yopi yang sehari-harinya bekerja di bengkel motor, tidak pernah melewatkan hal-hal yang berhungan dengan kegiatan kepemudaan. Selain memberikan keseimbangan bagi dirinya sendiri, hal ini juga memberikan energi positif bagi kelompok pemuda lainnya.

Kreatifitas dari balik bilik sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun