Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jogja di Setiap Gigitan, Ada Kuliner yang Bikin Kangen

9 Juli 2024   00:03 Diperbarui: 9 Juli 2024   00:28 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap sudut dinding dibuat seestetik mungkin, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan mengabadikan momen dengan latar yang manis di sana. Kami pun tidak ketinggalan membuat beberapa jepretan di sana.

Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju sebuah warung yang menjual steak dengan harga murah dan rasa yang tidak murahan. Lokasinya tidak jauh dari Tempo Gelato, namanya Waroeng Steak. Terletak di daerah Pandega Marta, warung ini menyajikan menu steak maupun aneka makanan lainnya.

Foto : Theodolfi
Foto : Theodolfi

 Segera kami memesan steak kesukaan. Tidak perlu menunggu lama, sesaat kemudian steak beef telah  tersaji di meja.  Para petugas dengan ramah memberikan pelayanan yang terbaik mereka. 

 Gudeg Mercon Ibu Tinah

Rasa lapar di tengah malam, membawa kami ke sebuah lokasi lesehan di daerah Kranggan. Gudeg mercon Bu Tinah. Untungnya saat kami tiba, tidak perlu mengantri. Pengunjung tidak begitu ramai. Beberapa pengunjung terlihat sedang menikmati pesanan mereka diatas tikar yang digelar di seberang jalan.

Gudeg mercon Bu Tinah, buka dari jam 9 malam (Foto: Theodolfi)
Gudeg mercon Bu Tinah, buka dari jam 9 malam (Foto: Theodolfi)

Gudeg mercon ini buka pada jam 9 malam  hingga 1 dini hari.  Gudeg mercon Bu Tinah memberi sensasi rasa yang sedikit berbeda dari rasa gudeg biasanya, tidak semanis gudeg yang dikenal. Cocoklah untuk lidah Saya yang tidak begitu menyukai rasa manis yang berlebih. 

Porsi yang disiapkan cukup untuk sekali makan. Rasa pedas  dari cabe yang dipakai, bak mercon dalam mulut dan bikin megap-megap. Maunya nambah, tapi mercon itu membuat Saya tak sanggup lagi menambah porsi ke dua.

Wedang ronde yang hangat (Foto: Theodolfi)
Wedang ronde yang hangat (Foto: Theodolfi)

Menutup malam itu, semangkuk wedang ronde yang dijual di samping warung gudeg Bu Tinah  menjadi sasaran berikutnya. Rasa hangat ronde, cukup untuk mengusir dinginnya Jogja yang makin terasa di ujung malam.  

Sate kere Bu Suwarni

Kalau ke Malioboro, jangan lupa singgah di Pasar Bringharjo. Aneka barang bisa diperoleh di sini dengan harga yang cukup murah, yang penting bisa menawar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun