Lakukan terlebih dahulu pekerjaan yang butuh waktu cukup lama dan membawa hasil yang nyata. Membersihkan rumah secara menyeluruh. Mulailah dari ruang utama yang digunakan sebagai pusat aktivitas keluarga.Â
Pastikan bahwa permukaan langit-langit rumah yang sering terabaikan, mendapat sentuhan awal. Bersihkan debu dan kotoran yang tersembunyi di balik kursi kesayangan.Â
Bibit penyakit seperti tungau debu rumah, sangat menyukai debu  yang menumpuk dibalik kursi. Gunakan pel basah agar debu tidak terhirup saat membersihkan rumah.Â
Setiap sudut di rumah perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya, bagian sudut sangat sulit dibersihkan dan sudah pasti ini menjadi tempat favorit kuman penyakit. Â Bisa bakteri dari debu, bisa juga dari kotoran tikus yang meninggalkan bau khas, atau juga parasit.
Agar bersih-bersihnya lebih aman, gunakan pembersih lantai dengan aroma kesukaan yang sudah mengandung bahan anti kuman. Selain lebih bersih, juga meninggalkan aroma yang menenangkan.Â
Perabot cantik di ruang rumah Anda cukup dilap dengan kain yang lembut. Bahan mikrofiber sangat tepat digunakan untuk membuat permukaan perabot lebih bersih.
Vakum juga kursi atau sofa yang terbuat dari bahan kain. Tungau sangat menyukai bahan kain dan meninggalkan telurnya di sana. Jemur bantal-bantal pemanisnya agar bau apeknya hilang.Â
Gorden atau tirai di rumah perlu juga untuk dicuci, minimal tiga bulan sekali. Bila tak punya cukup waktu, bersihkan dengan vacum clenaer. Â
Bersihkan kamar mandi.  Pernah mendengar kalimat ini? Bersihkan kamar mandimu sampai kamu bisa makan di dalamnya? Yeps...kamar mandi adalah salah satu bagian dari rumah yang menjadi indikator penting apakah sebuah rumah sehat atau tidak.Â
Kamar mandi yang tidak terawat, tidak bersih, akan  menjadi sarang yang nyaman bagi sumber penyakit di sekitar kita. Bersihkan secara teratur. Sikat dinding kamar mandi dan kloset yang berwarna kuning dan kusam dengan bahan yang tersedia di pasaran.Â
Bila menggunakan bak mandi, pastikan bahwa air yang ada di dalam bak selalu diganti minimal seminggu sekali, untuk menghindari berkembangnya jentik penyebar demam berdarah, jentik Aedes aegipty.Â