Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Outfit Para Puan Saat Wisuda, Tenun NTT Bisa Jadi Pilihan

7 Juli 2023   10:52 Diperbarui: 7 Juli 2023   17:27 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka tenunan NTT yang bisa jadi pilihan (dokpri)

Tahun 2011 yang lalu, ketika diwisuda di sebuah universitas terkemuka di Yogyakarta, panitia wisuda menetapkan seragam yang wajib dipakai di balik toga kebesaran dengan warna dasar hitam itu. 

Bukan batik, bukan pula kebaya. Pilihannya jatuh pada kemeja putih lengan panjang dan bawahan hitam, lengkap dengan dasi hitam. Alamaaak! Sangat jauh dari harapan Saya. 

Dengan terpaksa, kebaya cantik gemoy yang telah disiapkan dengan sukacita beberapa bulan sebelumnya, gagal dipakai, digantung kembali dengan manis di lemari.

Wisuda jadi ajang tampil cantik

Puncak kebahagiaan seorang mahasiswa adalah ketika dirinya diwisuda. Momen wisuda menjadi momen penting untuk menunjukkan pada dunia bahwa satu tahap sebuah proses pendidikan telah dilewati.

Aneka tenunan NTT yang bisa jadi pilihan (dokpri)
Aneka tenunan NTT yang bisa jadi pilihan (dokpri)

Terlepas dari bagaimana proses jatuh bangunnya selama menjadi mahasiswa, wisuda akan menjadi hal yang akan dikenang. Maka tidaklah mengherankan, tampilan menarik merupakan hal yang wajib. Persiapan pun dilakukan secara mendetail. 

Makeup dan outfit harus senada. Setidaknya, ketika dibacakan untuk tampil ke depan, semua mata memandang ke arah yang sedang berbahagia. 

Tak cuma soal makeup dan urusan rambut

Kesibukan para puan menjelang wisuda tidak hanya urusan soal make up dan rambut. Pakaian pun mendapat perhatian khusus. meskipun tersembunyi dibalik toga hitam yang panjang. 

Model rambut para puan sekarang terlihat lebih modern. Sangat sulit menemukan tampilan para puan dalam sanggul atau konde yang gede di acara wisuda saat ini. Kalau pun ada, itu digunakan oleh ibu yang mendampingi anaknya wisuda.

Tenunan Manggarai yang memikat mata (dokpri)
Tenunan Manggarai yang memikat mata (dokpri)

Sanggul milik emak, sementara disimpan rapi dalam kotaknya di lemari. Para puan generasi kini lebih memilih tampilan kekinian. Tampilan estetik. Rambut dibiarkan tergerai, dicepol atau disanggul seadanya, namun tetap mempesona. Tampilan hijab pun semakin bervariasi dengan warna dan model yang menarik.

Tenunan yang kaya akan motif dan corak

Nah, untuk pilihan outfit saat wisuda para puan nih, bisa melirik tenunan NTT sebagai outfit yang direkomendasikan. Tenunan NTT, kaya akan motif. 

Motif, corak serta warna yang menarik yang ditawarkan tenunan NTT memang layak dipertimbangkan. Keanggunan yang ditampilkan dibalik toga berwarna hitam lantas tidak menghilangkan keindahannya.

Lembaran tenun Ende Flores yang dipajang di Danau Kelimutu (dokpri)
Lembaran tenun Ende Flores yang dipajang di Danau Kelimutu (dokpri)

Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan satu dengan lainnya. Terdapat 737 motif yang berbeda dari setiap tenunan setiap daerah di NTT.

Ada filosofi masing-masing, sebuah cerita, legenda ataupun budaya pada suatu daerah tertuang dalam motif yang dihadirkan dalam selembar tenun.

Warna tenunan yang eye catching tidak menghilangkan kesannya yang classy. Berkelas. Mampu memancarkan aura tersembunyi para puan.

Tenun TTS dengan pewarna alami (dokpri)
Tenun TTS dengan pewarna alami (dokpri)

Bahkan, tak cuma tenunan Sumba yang telah mendunia. Mahakarya yang luarbiasa ini hanyalah salah satu dari ratusan motif dan corak yang ditawarkan dari selembar tenunan NTT yang cantik. 

Warisan nusantara yang mulai dilirik dunia fashion tidak hanya di Indonesia namun di belahan dunia lainnya ini memang layak untuk dimiliki.

Selain dipakai untuk bawahan, tenun NTT dapat dimodifikasi dengan bahan lainnya dan dijadikan sebagai busana harian, khaftan, jaket dan lain sebagainya yang lebih trendy.

So, tunggu apalagi. Selain tampil cantik, mari menjadi bagian dari mereka yang giat memperkenalkan wasantra dan menghargai proses pembuatan tenun yang kaya filosofi ini.

***

Jakarta, 0707 2023

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun