Aparatur sipil negara (ASN) dalam lingkup Pemda dikerahkan untuk mempromosikan kebudayaan di NTT melalui gerak, tari dan lagu. Tentu saja dengan mengenakan tenunan nan cantik mengiringi lenggak-lenggok penari.
Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, membawakan tarian kreasi Tominuku. Tarian ini adalah hasil kreasi tarian Lego-lego dari Kabupaten Alor.Â
Formasi NTT 64 menjadi latar belakang yang indah untuk setiap hentakan musik yang ringan dan gerakan kaki penari yang  lincah.  Komposisi penari dalam jumlah ratusan ini, tampil manis dalam balutan busana Alor berwarna merah serta ikat kepala yang khas.
Tarian ini sendiri sesungguhnya  merupakan tarian untuk membakar semangat saat peperangan, namun seiring perjalanan, tarian ini digunakan sebagai ungkapan syukur ataupun untuk penjemputan tamu.
Tebe Kletek yang tidak ecek-ecek
Tampilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) NTT pun tidak kalah menariknya. Menampilkan 18 penari  tanpa pengalaman menari  dalam sekejap, butuh usaha ekstra keras.Â
Namun demikian, para penari dadakan ini ternyata tetap tampil rapi jali, penuh pesona dan manis saat menarikan Tebe Kletek. Mengambil latar belakang Bendungan Oelomin, para penari menggerakkan badan dengan riang gembira seiring irama musik.Â
Tarian Tebe sendiri identik dengan masyarakat timor, terutama Belu atau Malaka. Hentakan kaki sambil bergandengan tangan antara penari pria dan wanita, melambangkan kegembiraan menyambut para pejuang dari medan perang. Musik yang khas, menambah semangat bergoyang.
Inilah nusaku, nusa terindah, tempat aku dilahirkan
Dirgahayu NTT ke 64. Maju terus, NTT.Â