Pemberian larvasida atau larvasidasi dilakukan pada habitat yang sulit untuk dilakukan modifikasi atau manipulasi lingkungan.
Penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel darah malaria. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi detail tentang penderita malaria, kebiasaan yang dilakukan yang berhubungan dengan malaria, misalnya kebiasaan keluar malam atau kebiasaan menggunakan kelambu.Â
Pengambilan sampel darah dilakukan ketika ditemukan seseorang dengan gejala panas atau demam pada saat kunjungan petugas. Saat itu, ditemukan dua anak yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya positif.Â
Alhasil, anggota keluarga lainnya juga turut diambil sampel darahnya, termasuk penduduk yang berada dalam radius 100 hingga 200 meter dari rumah kasus.Â
Obat malaria mulai diberikan, setelah hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan positif mengandung parasit malaria atau plasmodium. Minum obat dilakukan di hadapan petugas. Jenis obat malaria dan lama waktu pengobatan ditentukan oleh jenis plasmodium yang ditemukan.Â
Tantangan yang tidak mudah
Memiliki luas wilayah 12,50 km persegi, desa ini kaya akan potensi wisata laut yang indah. Sebut saja, Pantai Komu dengan ekosistem pohon komu (kelompok nipa palm) yang hanya ada di wilayah tersebut, berdampingan dengan ekosistem bakau yang ada di sana. Sayangnya, ekosistem itu menjadi habitat terluas yang sangat potensial bagi perkembangan jentik.Â
Kehadiran reptil seperti buaya pada beberapa habitat yang luas di wilayah itu, menjadi tantangan tersendiri. Bahkan ketika ingin memeriksa jentik pun, kami didampingi oleh pawang buaya.Â
Akses ke dalam hutan pun untuk memantau habitat jentik sangat sulit. Beberapa kali kami temukan jalan buntu karena berhadapan dengan semak belukar dalam hutan yang sulit ditembus dan juga berlomba dengan gigitan nyamuk kebun yang datang tiada henti.Â
Aliran air dari sumber mata air yang ada di desa tersebut menimbulkan banyak genangan, terutama pada tempat yang alirannya tidak lancar akibat dedaunan, ranting atau pohon yang menghadang. Salah satu cara yang dapat dijadikan alternatif adalah melancarkan aliran air itu dengan membersihkan jalur lintasan air.Â
Tanggung jawab siapa?
Malaria tidak akan hilang dengan pengobatan. Seberapa banyak pun uang yang dikucurkan untuk pembiayaan pengobatan, akan sia-sia ketika kondisi lingkungan tidak ditangani dengan baik dan benar.
Lingkungan punya peran yang sangat besar dalam penularan penyakit. Sebagai reservoar yang menampung berbagai bibit penyakit dan juga sebagai media penularan penyakit.Â